Penebangan Pohon Tuai Protes Warga Batu

Potongan pohon hasil ditebang terkait proyek jembatan penyeberangan Dino Park JTP Grup. (istimewa)
Potongan pohon hasil ditebang terkait proyek jembatan penyeberangan Dino Park JTP Grup. (istimewa)

MALANGVOICE – Penebangan pohon terkait proyek jembatan penyeberangan di Jalan Ir Soekarno, Desa Beji berbuntut panjang. Warga Kota Batu dari berbagai lembaga mengecam keras penebangan yang dinilai hanya untuk kepentingan destinasi baru Jatim Park Grup, Dino Park tersebut.

Protes dari Pemuda Muhammadiyah Kota Batu misalnya. Mereka melayangkan surat klarifikasi resmi ke Pemkot Batu, Senin (23/10). Tak berhenti di situ saja, dihimpun pula petisi online melalui media situs change.org. Dalam situs tersebut yang menjadi sasaran petisi adalah DPRD Kota Batu, Pemkot Batu, Dinas Lingkungan Hidup dan jajaran OPD terkait.

Sebelumnya, warga mengatasnamakan Forum Rembug Wong Batu juga melayangkan surat protes terbuka kepada Pemkot Batu, Pemprov Jatim dan Dino Park JTP Grup.

Erfanudin Ketua Bidang Hukum dan HAM, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Batu mengatakan, penebangan pohon di depan Dino Park atau di Jatim Park 3, merupakan perusakan lingkungan yang akan berdampak pada laju degredasi lingkungan di Kota Batu.

Fenomena ini menurutnya, sangatlah urgent. Lingkungan hidup yang baik dan sehat termasuk udara yang sehat adalah hak konstitusi setiap individu. Tanpa pohon, serapan air hujan juga tak maksimal dan dampaknya mengancam sumber mata air.

Pemuda Muhammadiyah Kota Batu menggalang petisi online mereapon penebangan pohon di Jalan Ir Soekarno, Beji, Kota Batu. (istimewa)
Pemuda Muhammadiyah Kota Batu menggalang petisi online mereapon penebangan pohon di Jalan Ir Soekarno, Beji, Kota Batu.
(istimewa)

“Adapun terkait petisi, kami ingin mengajak semua elemen masyarakat untuk tidak diam terhadap kondisi dan perkembangan Kota Batu yang semakin panas,” kata Erfanudin, Selasa (24/10).

Dalam petisi, lanjut Erfanudin, menyampaikan pernyataan sikap tegas Pemuda Muhammadiyah Kota Batu. Yakni menolak apapun bentuk penebangan pohon secara serampangan dan perusakan lingkungan di Kota Batu.

“Penyataan sikap itu diantaranya meminta pertanggungjawabkan seluruh pihak terkait atas penebangan pohon di sekitar jalan-jalan di kota Batu,” jelas Erfanudin.

Berikutnya, kata dia, Pemuda Muhammadiyah mendesak kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk mengembalikan fungsi jalur hijau di wilayah kota Batu. Dan berharap pemerintah mengkaji ulang terhadap perizinan pembangunan di jalur hijau.

“Mestinya, pemerintah paham bahwa pohon yang berada ditepi jalan merupakan sumber kehidupan yang membuat udara dingin, oksigen, sejuk dan segar. Jangan ditebang begitu saja demi kepentingan tertentu,” tukasnya.(Der/Aka)