Pemkot Batu Sebut Alih Fungsi Hutan sebagai Penyebab Banjir

Rumah warga di Dusun Gintung, Desa Bulukerto yang terendam banjir akibat air sungai Ledok meluap.(miski)
Rumah warga di Dusun Gintung, Desa Bulukerto yang terendam banjir akibat air sungai Ledok meluap.(miski)

MALANGVOICE – Bencana banjir menghantui Kota Batu. Pada Senin (20/2) malam, tiga lokasi berbeda diterjang banjir. Akibatnya 33 rumah kemasukan air disertai lumpur.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, menyatakan, kondisi sungai yang berada di desa mengalami pendangkalan.

Kondisi tersebut diperparah dengan pembalakan pohon secara ilegal dan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian.

“Dinas terkait harus bertindak. Cari apa penyebab utamanya. Kalau faktor hutan alih fungsi, ini segera dicari solusinya,” kata dia.

Baca juga: Warga Gotong Royong Bersihkan Rumah Terendam Banjir
Baca juga: hujan deras, 33 rumah di Batu terendam banjir
Baca juga: Kali Kedua banjir, Astomo merugi Rp20 juta

Pihaknya juga akan mengajak masyarakat yang berada di tepi hutan agar ikut serta menjaga kondisi hutan, supaya tetap hijau dan tak ada pembalakan secara ilegal.

Kerja bakti di setiap RT/RW dan tingkat desa harus digalakkan. Setidaknya satu minggu sekali membersihkan lingkungan dari sampah, dll.

Kendati demikian, Punjul enggan menyebut kondisi hutan di Batu kategori rusak parah.

“Kami sudah kerjasama dengan Perhutani melakukan pengawasan. Jangan sampai ada aktivitas penebangan pohon ilegal. Termasuk setiap tahun rutin melakukan penghijauan,” jelasnya.