Pemkot Batu Cari Solusi Naikkan Harga Jual Susu Sapi Petani

Punjul Santoso (fathul)
Punjul Santoso (fathul)

MALANGVOICE – Pemkot Batu tengah menganalisis penyebab susu sapi milik warga Desa Tyomerto, Desa Brau, dan Desa Tlekung, dijual murah ke Koperasi Unit Desa (KUD). Selama ini mereka menjual Rp 4.300 per liter, hingga Pemkot curiga ada yang tidak beres.

“Bisa jadi karena kualitas susunya, hingga harganya murah, misalnya kadar lemak atau kondisi sapinya. Harusnya bisa lebih mahal, karena KUD jual ke Nestle dan sebagainya itu jauh di atas harga petani,” ungkap Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso.

Punjul berharap harga susu dari petani bisa dinaikkan menjadi Rp 7 ribu hingga Rp 9 ribu. “Berdasarkan instruksi wali kota, dinas terkait sudah berangkat melihat kondisi itu,” jelas Punjul.

Pemkot juga bakal menganggarkan mesin pengolah susu jika memang hal itu menjadi temuan hasil lapangan. Karena dimungkinkan, petani yang terlambat menyetor susu ke KUD tidak dapat menyimpan susu perasan dalam waktu lama.

“Kami minta hari ini juga laporannya, karena hasil dari temuan itu akan kami anggarkan dalam PAK. Karena draft PAK sudah kita susun,” tandasnya.