Pemijat Tuna Netra Dilatih Teknik Sport Message

Peserta pelatihan pijat PSBN Mahatmiya Bali. (deny)

MALANGVOICE – Sebanyak 30 penyandang tuna netra Kota Malang mendapatkan pelatihan teknik pijat sport massage, refleksi dan shiatsu (pijat ala Jepang), mulai hari ini sampai 7 November.

Pelatihan dari Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Mahatmiya Bali, mendatangkan empat orang instruktur.

Sekretaris Dinas Sosial Kota Malang, Pipih Triastuti, mengatakan, kerja sama dengan PSBN Bali dilakukan sejak dua bua bulan lalu dengan menyeleksi 50 peserta tuna netra. Yang tidak lolos seleksi karena tidak memiliki KTP Kota Malang.

Peserta yang lolos seleksi mendapat bantuan dana dari Kemensos Rp 1 juta. “Bantuan mereka dapatkan usai pelatihan. Harapannya, mereka bisa mencapai kemandrian dengan keterampilan pijet,” kata Tuti.

Peserta pelatihan pijat PSBN Mahatmiya Bali 2

Salah satu Instruktur, Yudhi Hamzah Hermawan (42), mengungkapkan kisahnya pada peserta untuk tetap semangat.

Sebelum bergabung di PBSN Mahatmiya Bali, Yudhi menjadi fotografer, dan pada 1998 Yudhi divonis dokter putus saraf yang mengakibatkan kebutaan.

Sejak itu ia belajar memijat. “Artinya, asal ada kemauan dan keterampilan pasti ada jalan. Dengan keahlian pijat, saya bisa keliling mancanegara, salah satunya ke Flinders University, Adelaide, Australia,” ungkapnya.

Pria asli Magelang dan bapak dari 2 orang anak itu, berharap peserta pelatihan bisa mengikuti jejaknya dengan motto, “ketidak sempurnaan merupakan bagian dari kesempurnaan itu sendiri”.