Pembahasan Site Plan Pasar Blimbing Masih Sengit

Pertemuan Pedagang dengan Dinas Pasar

MALANGVOICE – Meski tim independen sudah memaparkan hasil kajian terakhir terkait site plan, namun pedagang belum puas. Alasannya, tampak depan pasar masih kurang, di samping jumlah lapak yang berkurang.

Koordinator pedagang, Subardi, mengatakan, tampak depan 108 meter itu sudah termasuk jalan, padahal yang mereka inginkan tampak depan itu murni.

Pertemuan Pedagang dengan Dinas Pasar-2“Jalan saja sekitar 6 meter, kalau dikurangi, maka tampak depan hanya 102 meter,” kata Subardi, dalam pertemuan bersama Dinas Pasar, sore ini.

Pedagang juga keberatan dengan pengurangan lapak, karena mereka merasa dikorbankan. “Tolong harapan pedagang bisa dipenuhi, dan jangan terlalu dikorbankan,” tandasnya.

Pedagang juga meminta kepada investor PT Karya Indah Sukses (KIS) agar mau berkorban dengan menghilangkan ruko, agar keperluan pedagang bisa tercover.

Menjawab hal itu, tim independen, Sugeng, mengatakan, jika ada ruko yang dibongkar untuk keperluan pedagang, sehingga site plan berubah. “Saya sudah minta kepada PT KIS, kalau beberapa ruko itu tidak dibongkar, maka saya tidak sanggup membuat site plan,” kata Sugeng.

Pihaknya sudah bekerja semaksimal mungkin dan jika pedagang masih tidak sepakat dengan site plan itu, tim siap mundur dari masalah ini. “Ini sudah terbaik yang bisa saya lakukan, kalau masih ada polemik, saya serahkan kepada Dinas Pasar,” ungkap Sugeng.

Sementara Kepala Dinas Pasar, Wahyu Setiyanto, pada kesempatan itu mengingatkan pedagang, Pasar Blimbing merupakan aset pemerintah. “Kepentingan pemerintah adalah membenahi, wali kota sudah bilang, Pasar Blimbing akan diperbaiki seperti Pasar Oro-oro Dowo. Pemkot Malang punya hak untuk membangun, tapi selama ini kita tetap menerima masukan,” beber Wahyu.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) itu juga menjelaskan, kondisi pasar saat ini sudah tidak layak, dan beberapa pedagang ingin segera dibangun. “Kita harus bisa memberikan satu pengorbanan,” tandasnya.