Pedagang Bakso Langsung Minta Maaf ke Siswa Keracunan

Pedagang Bakso Langsung Minta Maaf ke Siswa Keracunan

MALANGVOICE – Sulikah, penjual bakso dan siomay SMPN 1 Wonosari, tidak menyangka makanan yang dijualnya sehari-hari di sekolah itu menimbulkan keracunan massal.

Ditemui MVoice, Sulikah mengaku sudah berjualan sejak 1998. Selain bakso dan siomay, ia juga menjual es cao. Jam berjualannya disesuaikan jam sekolah, di kisaran pukul 06.00 hingga sekitar jam 13.00 WIB.

“Kadang ya sampai jam 11.30 kalau pulang awal,” terang ibu tiga anak ini.

Saat mengetahui banyak anak yang muntah karena memakan makanan yang dijualnya, perempuan berambut sebahu itu langsung berinisiatif meminta maaf di hadapan para murid yang difasilitasi guru.

“Katanya kan muntah setelah makan siomay, di situ (SMPN 1 Wonosari), hanya saya yang jualan siomay. Jadi saya minta maaf,” kata dia.

Sulikah mengaku tidak ada yang berubah dari makanan yang ia masak. Siomay dan menu lain dimasaknya saat malam hari, dan esoknya dijual dengan harga Rp 500 per item untuk bakso, dan Rp 1000 untuk es cao. Ia juga menampik jika makanan yang dijualnya basi.

“Nggak basi, saya masaknya tiap hari,” kata dia.

Sumiati, ibu salah satu korban keracunan massal, mengatakan, meskipun makanan diduga beracun berasal dari salah satu pedagang di sekolah putrinya, namun ia tidak akan menuntut pedagang yang bersangkutan. Pasalnya, kejadian itu bukan kesengajaan.

“Ya dimaafkan, dia nggak sengaja. Lagipula dia kan juga bekerja. Hanya saja ke depannya, saya lebih hati-hati, lebih baik bawakan bekal dari rumah. Lebih terjamin,” ucapnya.