PCNU Kabupaten Malang Desak Jokowi Cabut Full Day School

PCNU Kabupaten Malang ketika mendatangi DPRD Kabupaten Malang. Mereka meminta DPRD agar ikut andil menolak FDS. (Miski)

MALANGVOICE – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, mendesak Presiden RI, Joko Widodo membatalkan penerapan Full Day School (FDS).

Penerapan FDS mengancam aktivitas belajar mengajar di 427 Pondok Pesantren, 4.251 Taman Pendidikan Al-Quran, dan 2.046 Madrasah Diniyah di Kabupaten Malang.

“Saat ini kan masih wacana. Kami minta pembatalan secara resmi,” kata Ketua PCNU Kabupaten Malang, Umar Usman, saat dihubungi MVoice.

Wacana FDS, kata dia, cukup meresahkan wali murid. Atas hal ini pula pihaknya beberapa hari lalu mengadukan ke DPRD dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.

FDS yang dimulai pukul 07.00 hingga pukul 17.00 selama lima hari dirasa cukup melelahkan. Padahal, anak-anak punya hak untuk berinteraksi, baik waktu bermain dan aktivitas lainnya.

“Karena lelah seharian di sekolah, mereka (anak didik) enggam untuk ke Ponpes, TPA, dan Madin,” ungkapnya.

Keberadaan Ponpes, TPA dan Madin penting dalam menopang anak didik dengan ilmu keagamaan dan mengaju. Ia khawatir nantinya hadirnya FDS mengganggu minat anak sehingga urung mendapat ilmu agama.

“Saya tidak bisa membayangkan generasi muda ke depannya jika tidak punya bekal ilmu agama,” bebernya.

PCNU kabupaten Malang beserta lembaga pendidikan NU dan Banom, sampai kapanpun akan menolak penerapan FDS.

“Bekal ilmu agama itu penting, supaya anak-anak paham mana yang baik dan buruk. Dalam lembaga kami juga diajarkan bagaimana mencintai negara,” tegasnya.(Choi/Yei)