Paripurna, Dewan Ramai-ramai Kritisi Pemkot terkait Pasar

Suasana Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Malang. (Muhammad Choirul)
Suasana Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Malang. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Polemik sejumlah pasar di Kota Malang menjadi sorotan dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Malang, Jumat (18/11). Beberapa fraksi mengkritisi permasalahan yang mendera Pasar Besar, Pasar Dinoyo, dan Pasar Blimbing.

Bambang Sumarto dari Fraksi Partai Golkar, menyatakan, surat pedagang dari Pasar Dinoyo dan Pasar Blimbing sudah sampai di tangan DPRD. “Kami merasa perlu mengadakan rapat gabungan. Harapan kami Pemkot hadir untuk laksanakan rapat kerja nanti,” ungkap Ketua Komisi C itu.

Ia menegaskan, Pemkot juga harus melaksanakan poin-poin dari hasil rapat kerja sebelumnya. Sementara itu, Abdul Hakim dari Fraksi PDIP, menilai, Pemkot kurang tegas tentang pembangunan Pasar Blimbing. Dia mempertanyakan langkah Pemkot memberi ketegasan pada investor terkait perjanjian kerja sama yang sudah disepakati.

Mengenai Pasar Besar, ia menilai, Pemkot terkesan ragu-ragu membeberkan hasil kajian tim teknik Universitas Brawijaya. “Hasil kajian itu bukan lagi rahasia. Jangan ragu ambil pembanding kajian yang berkompetensi agar pedagang tidak mengambang,” tandasnya.

Lebih lanjut, Heri Pudji Utami dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) – Nasdem, juga mengungkit permasalahan pasar. Berbagai kritik itu dijawab Wakil Wali Kota, Sutiaji.

Ia meminta Kepala Dinas Pasar, Wahyu Setianto, yang juga hadir dalam rapat itu agar memperhatikan apa yang sudah disampaikan.

“Mohon diperhatikan untuk Dinas Pasar. Perkembangannya jangan sampai mundur. Sering saya sampaikan, kerja harus terencana dan terevaluasi baik program dan desain. Pemerintah harus hadir memberikan keamanan dan kenyamanan,” pungkasnya.