Pameran Tunggal, Fahmi Assiddiqi Kenalkan Digital Art Invasion

Mahasiswa UM, Fahmi Assiddiqi saat pameran tunggal digital art invasion di Galeri Raos, Kota Batu.(miski)
Mahasiswa UM, Fahmi Assiddiqi saat pameran tunggal digital art invasion di Galeri Raos, Kota Batu.(miski)

MALANGVOICE – Sebanyak 80 karya dipamerkan dalam Digital Art Invasion, di Galeri Raos Kota Batu, mulai Jumat-Rabu (3-7/2).

Seni digital tersebut merupakan karya mahasiswa Jurusan Seni dan Desain Universitas Negeri Malang, Fahmi Assiddiqi.

“Tujuannya untuk mengenalkan seni digital ke masyarakat umum,” kata dia.

Menurut dia, tidak semua masyarakat paham seni digital. Selama ini banyak yang paham seni sebatas menggunakan kanvas, cat air.

Pameran tunggal ini sebagai bentuk ajakan pegiat seni digital. Pasalnya, banyak yang beranggapan seni digital hal biasa.

“Kalau seni kanvas lebih manual dan original. Kalau seni digital menggunakan alat, baik laptop, mouse dll,” jelasnya.

Selama pameran, Fahmi juga mengajak masyarakat mencoba langsung cara menghasilkan seni digital. Ada pula live music, sharing and discussion.

Karya-karya seni digital juga memiliki nilai harga cukup tinggi. Ia mencontohkan, untuk factor wajah dengan kertas A3 lengkap sama pigura dibanderol Rp150 ribu.

“Digital art sudah booming di luar negeri. Di Indonesia perlu disosialisasikan lebih maksimal. Peminatnya sejauh ini cukup banyak,” tandas dia.