Pakar dan Tenaga Ahli Pertanian Sepakat ‘Perangi’ Tengkulak

Para pakar dan tenaga ahli pertanian di Command Center Balai Kota Among Tani, Selasa (26/9). (Aziz Ramadani)
Para pakar dan tenaga ahli pertanian di Command Center Balai Kota Among Tani, Selasa (26/9). (Aziz Ramadani)

MALANGVOICE – Rapat koordinasi yang mempertemukan para tenaga ahli dan pakar pertanian, Selasa (26/9) menuai hasil positif. Agenda dalam rangka persiapan Batu Among Tani Teknologi (BATT) itu menyepakati memutus rantai tengkulak yang merugikan petani di Kota Batu.

Koordinator Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Dinas Pertanian Kota Batu, Suhinto mengatakan, pihaknya merespon baik terobosan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu. Sebab, tujuannya sama untuk memutus mata rantai pasar yang selama ini tergantung tengkulak atau pengepul.

“Harapannya petani bisa langsung mengakses pembeli,” ujarnya.

Tenaga Ahli Pertanian Organik, Prof. Indah Prihartini, menambahkan, BATT dalam proyek Smart City ini sesuai apa yang dikembangkan di pemerintahan pusat. Selanjutnya yang perlu diberi perhatian khusus adalah pendampingan untuk menyatukan konsep pasa semua lini, mulai hulu hingga hilir.

“Program pusat sudah berkembamg, ini dilakukan sudah bagus. Sudah sambung rasa dengan pusat. Kemudian harus didampingi,” kata Indah.

“Apalagi tujuannya memutus pengepul dan tengkulak yang memainkan harga. Saya pikir di Jawa ya baru di Kota Batu ini pelopornya,” sambung dia.

Guru Besar di Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menambahkan, sesuai visi misi organik, dengan BATT, bisa menginformasikan ke petani. Yakni, petani lebih mudah akses segala hal tentang pertanian.

“Bisa jadi ajang konsultasi, mulai harga, apa itu organik dan persoalan penyakit pertanian. Ini penting bagi investor juga agar tidak perlu susah ke petani, ” tukasnya.(Der/Aka)