MALANGVOICE – Pemkab Malang tidak bisa berbuat banyak terkait kemacetan di sekitar Pabrik Gula (PG) Krebet dan Kebon Agung. PG Krebet berada persis di pertigaan Malang-Gondanglegi, Malang-Turen, sedangkan PG Kebon Agung berada di jalur utama Malang-Kepanjen.
“Dulu truk pengangkut tebu tidak sampai meluber ke jalan. Sekarang kondisinya parah,” kata Bupati Malang, Rendra Kresna.
Pemerintah telah berulang kali menyurati dua perusahaan plat merah tersebut, namun hingga sekarang tidak ada kemajuan. Pihaknya pun kehabisan cara untuk mengurai lalu lintas di sekitar pabrik.
Sistem pengangkutan tebu dengan menggunakan lori dinilai efektif mengurangi tumpukan kendaraan di sekitar pabrik. Namun, saat ini sudah tidak digunakan lagi.
“Dengan sistem ini lebih efektif. Kalau tidak, sediakan kantong parkir yang cukup. Sehingga saat ada masalah di pabrik, kendaraan tidak sampai parkir di pinggir jalan,” jelasnya.
Bahkan, kata Rendra, setiap tahun jalan di Kabupaten Malang rusak akibat dilewati kendaraan pengangkut tebu. “Kami harus mengeluarkan biaya besar untuk mengaspal tiap tahun. Kami harap ada partisipasi dari pabrik, jangan dibebankan ke daerah saja,” tandasnya.