Oalaaa… Perburuan Lutung Jawa masih Marak

USalah satu lutung jawa di pusat rehabilitasi.(Miski)

MALANGVOICE – Project Manager JLC, Iwan Kurniawan, mengakui perburuan satwa dilindungi masih marak terjadi di Indonesia. Salah satunya perburuan lutung jawa di Jawa Timur.

“Rata-rata yang diburu adalah lutung Jawa masih bayi,” kata dia, Jumat (16/9).

Sejak awal tahun sampai bulan September, ada 13 ekor lutung jawa yang masuk ke JLC. Mayoritas hasil penyitaan petugas dari warga.

Wilayah Surabaya, Malang Raya dan Ngawi jadi pusat perdagangan satwa dilindungi ini.

“Petugas BKSDA mengamankan lebih dari 25 ekor, tapi tidak semua masuk ke kami, karena sebagian meninggal saat perjalanan dan proses penyidikan,” jelas dia.

Sebaran lutung jawa di Jawa Timur cukup banyak. Di antaranya di kawasan konservasi TNBTS, Tahura R Soerjo, Gunung Baung dan Malang Selatan.

Untuk mendapatkan bayi lutung jawa, pemburu harus melumpuhkan induknya terlebih dahulu. Harga jualnya pun cukup tinggi berkisar Rp700 ribu sampai Rp1,7 juta per ekor.

“Pengepul menerima pesanan dari pembeli. Lalu pengepul menghubungi pemburu yabg sudah siap di daerah sebaran lutung. Jaringannya berbeda-beda, jadi sulit dilacak selama ini,” jelasnya.

Mengantisipasi perburuan liar, petugas dari BKSDA dan aparat gabungan rutin menggelar patroli di kawasan hutan tempat tinggal lutung jawa dan satwa dilindungi lainnya.

“Hasil survei tahun 2010, ada 2.700 ekor lutung jawa di Jatim. Tapi, akibat tingginya perburuan bisa dipastikan jumlahnya menurun,” tandasnya.