NEQ6 Pro, Pengintai Langit Andalan BMKG

Tim pemantau saat observasi gerhana matahari
Tim pemantau saat observasi gerhana matahari (fia)

MALANGVOICE – Puncak gerhana matahari parsial di titik pantau yang berada di Masjid Baiturrahman terjadi selama kurang lebih dua menit. Dalam kurun waktu tersebut, matahari tertutup 83 persen.

Total waktu sejak gerhana matahari terpantau hingga kembali normal mencapai kurang lebih dua jam.

“Seharusnya dimulai pukul 06.20 WIB, tetapi karena tertutup awan, sehingga baru terpantau pada pukul 06.36,” kata Operasional Gempa Bumi dan Tsunami Stasiun Geofisika Karangkates, Dana Ristanto.

Dalam pengamatan tersebut, tim pemantauan memakai teropong bertipe NEQ6 Pro. Di Jawa Timur, hanya ada tiga stasiun yang memakainya yaitu BMKG Karangkates, BMKG Sawahan, Nganjuk, dan di Pandaan, Tretes.

“NEQ6 Pro sementara ini termasuk teropong dengan teknologi terbaru,” kata Dana.

Kelebihan yang dimiliki NEQ6 Pro salah satunya adalah kemudahan pemantauan karena dengan sistem tertentu, alat ini mampu mengunci objek langit sehingga tidak perlu dilakukan kalibrasi secara berkala.

“Kalibrasi cukup dilakukan di awal. Selanjutnya setelah objek dikunci, teropong akan mengikuti pergerakan objek tersebut,” pungkasnya.