Nanik, Guru Cantik Pendamping Khusus ABK yang Hobi Off Road

Nanik Wilujeng ditemui di sekolah (anja)

MALANGVOICE – Menjadi guru pendamping khusus (GPK) untuk membina anak berkebutuhan khusus (ABK) bukan profesi mudah. Butuh ketelatenan dan kesabaran. Nanik Wilujeng, GPK SMK Tunas Bangsa ini melakoni profesinya dari hati. Semua dilakukannya dengan ikhlas dan penuh kasih sayang.

Pada masa awal pendidikannya, wanita asli Malang ini mengambil basic pendidikan anak usia dini. Kemudian, tahun 2013, ia akhirnya melanjutkan di bidang yang linear yaitu Strata 1 Psikologi di Universitas Gajayana.

Barulah pada semester 4 dia merasa tertantang untuk mengaplikasikan ilmunya di SMK Tunas Bangsa sebagai GPK.

“Iseng awalnya, tapi kemudian saya ada ketertarikan untuk menangani anak berkebutuhan khusus. Diterimalah saya di Tunas Bangsa,” katanya kepada MVoice.

Nanik bercerita, dia merasa takut saat awal pertama menghadapi ABK.

“Mereka kan umumnya badannya besar-beaar, lalu kontak matanya kurang. Jujur saya agak takut. Tapi saya memegang prinsip bahwa jika kita menerima keaadaan mereka dengan hati dan tanpa syarat, maka chemistry itu akan muncul. Mereka pasti akan terbuka dengan kita,” kata wanita yang hobi off road ini.

Dia mengakui, kini siswa binaannya lebih dekat dan memiliki chemistry bagus bersamanya.

Selain sebagai GPK, Nanik juga menjadi pengurus di Griya Anitha, lembaga pembinaan ABK di Malang. Selain itu, Nanik juga disibukkan dengan aktivitas kuliah yaitu skripsi dan sesekali menghabiskan waktu luang bersama keluarga pergi off road tiap minggunya. Hebatnya lagi, Nanik termasuk off roader wanita di Kota Malang. Dia beberapa kali memenangkan kejuaraan off road.