Nah, Minum Jus Kemasan Belum Tentu Sehat!

Jus kemasan tidak sesejuk buatan sendiri. (food.ninemsn.com.au)

MALANGVOICE – Jika pergi ke supermarket, pasti temui aneka produk minuman jus kemasan. Dari sekian produk itu, tak selalu 100 persen produsen jujur mengenai komponen nutrisinya. Terus apa yang harus kita waspadai?

1. Foto Bisa Bohong
Jika kemasan menunjukkan gambar buah delima, jeruk, apel dan lainnya, pastikan untuk melihat lebih dekat karena jus yang dibeli bisa saja komposisinya disusun dari apel, pir, atau anggur putih. Pastikan jus buah yang diinginkan memiliki kadar komposisi buah cukup tinggi. Jika ada embel-embel pada label komposisi “diberi rasa dengan”, maka kemungkinan kadar buah tersebut rendah ketimbang yang dipromosikan.

2. Tak Sesuai Promosi
Ada juga kemasan jus menampilkan antioksidan seperti A, C, dan E, kaya serat ini itu. Tapi, menurut pakar pangan, Jairam Vanamala, tak semua tambahan nutrisi itu memberi manfaat kesehatan, kegunaannya masih tak sekomprehensif yang ditawarkan buah dan sayur segar.

3. Panas Merusak Kualitas Jus
Pikirkan tentang terminologi pasturisasi atau denutrisiasi. Pasturisasi dilakukan dengan pemanasan pada suhu tinggi agar jus buah bertambah masa kadaluwarsanya.
Ketika dipasturisasi, jus jeruk bisa bertahan hingga delapan bulan sebelum didistribusikan ke toko. “Tapi akibat pasturisasi, sejumlah komponen antiperadangan dalam jeruk bisa berkurang atau menguap akibat suhu panas,” ujar Vanamala.

Selain itu, panas mengurangi jumlah d-limonenem komponen pada jus jeruk yang menanamkan citarasa segar.

Solusi terbaik adalah dengan membuat jus sendiri di rumah. Karena proses pengolahan di pabrik cenderung mengurangi nutrisi buah dan sayur. Belum lagi tambahan zat lain yang belum tentu membawa manfaat bagi tubuh. Stay Healthy!

sumber: menshealth.com