Musibah Bajul Mati, Keluarga Slamet Tak Punya Firasat Apapun

Aprilsya menunjukkan foto Slamet (tengah), saat masih hidup.

MALANGVOICE – Keluarga Slamet Sutrisno (45), korban terseret ombak di Pantai Bajul Mati, Kabupaten Malang, mengaku tidak ada firasat apapun sebelum salah satu anggota keluarganya mengalami musibah hingga tewas.

Menurut keponakan korban, Aprilsya, (16), Slamet sudah berpamitan ingin merayakan pergantian tahun di pantai, sejak tiga hari lalu. Namun, sebenarnya izin itu sempat ditolak sang ibu, Riyatun.

“Waktu pamit itu, sama mbah (Riyatun) sempat dilarang dan disuruh merayakan di rumah saja,” kata gadis yang tinggal satu rumah dengan Slamet itu.

Namun, pada Kamis (31/12) malam, sekitar pukul 18.30 WIB, ia dapati Slamet sudah membawa baju, kemudian pergi bersama teman-temannya. Namun pagi tadi, sekitar pukul 07.00 WIB, keluarga dihubungi seseorang yang menginformasikan ada yang terseret arus di Pantai Bajul Mati.

“Pastinya berapa orang yang berangkat, saya tidak tahu. Tapi, pagi tadi ada telpon dan memberi kabar itu,” lanjutnya.

Kini keluarga masih menunggu jasad anak ke 5 dari 7 saudara itu selesai diotopsi di kamar mayat RS dr Syaiful Anwar, Kota Malang. Jenazah Slamet rencananya langsung dimakamkan di TPU setempat.

“Saya ikhlas, ini sudah suratan takdir. Semoga amal ibadahnya diterima Tuhan,” harapnya.