Mensos: MEA, Birokrasi untuk Pelaku Industri Harus Dipermudah

Khofifah di UMM (anja)

MALANGVOICE – Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuka kesempatan luas bagi pelaku usaha dan industri untuk bekerjasama secara global.

MEA jelas-jelas membawa implikasi dalam berbagai bidang pembangunan dan investasi yang berpotensi memunculkan persaingan terbuka tidak hanya antar daerah-daerah di Indonesia melainkan juga dengan daerah-daerah di negara-negara ASEAN.

Menurut Mensos, Khofifah Indar Prawangsa, dalam MEA ini, birokrasi harus berperan dan mampu mempengaruhi ekonomi ASEAN itu sendiri. Untuk itu, peran birokrasi yang bersih, efisien dan melayani sangatlah penting karena birokrasi harus mampu menjadi katalisator perubahan di masyarakat ke arah yang lebih baik.

“Dalam wilayah regulasi pemerintah, terutama hal perijinan, seharusnya pelaku industri dalam membuka usahanya lebih dipermudah. Birokrasi jangan dibikin ruwet. Jaman sekarang, semua proses bisa dilakukan online,” paparnya saat kuliah tamu Dome Universitas Muhammadiyah Malang siang ini.

Dia menambahkan, seharusnya produk dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri untuk menopang perekonomian. Sangat disayangkan apabila mindset masyarakat masih terpaku pada barang branded impor.

“Pakaian branded masih menjadi cerminan strata di masyarakat. Saya ingat, pernah sekali saya juga diingatkan seseorang soal barang saya kalau bisa yang branded. Nah, jangan begini ya. Apalagi kalau masih level mahasiswa jangan coba-coba hal macam ini karena akan menjadi konsumtif,” tuturnya.