Mengaku-ngaku Difabel Ikut Seleksi, Ini Cara UB Mengatasi Kecurangan

Proses verifikasi data di gedung PSLD Rektorat UB (Anja Arowana)

MALANGVOICE – Seleksi jalur mandiri Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya, digelar 17-18 Juli. Tercatat ada 59 peserta dengan disabilitas yang mendaftar dan terverifikasi data. Demikian, panitia masih menemui kecurangan saat pendaftaran.

Ketua Seleksi Penerimaan Khusus Penyandang Disabilitas (SPKPD), Rahmad Bustomi mengatakan, panitia beberapa kali menemui kecurangan seperi mengaku-ngaku memiliki disabilitas tertentu sehingga bisa masuk lewat jalur ini.

“Tahun ini ada yang ngaku-ngaku difabel lho. Tahun lalu juga ada. Padahal (oknum tersebut) tidak sakit apa-apa. Normal kok,” kata dia.

Menurut Bustomi, mereka adalah pendaftar yang nekad masuk lantaran berfikir bahwa jalur pendaftaran melalui PSLD lebih mudah.

“Apalagi syarat kelulusan tes ini adalah kesanggupan menjalani perkuliahan saja dan mandiri. Oknum itu berfikir bahwa mahasiswa difabel punya kekhususan dan kemudahan waktu lulus nanti. Menurut saya itu nekat,” tandasnya.

Bustomi menegaskan, kecurangan akan ketahuan saat tes seleksi kesehatan. Dokter akan memastikan apakah kondisi disabilitas peserta benar tanpa kecurangan dan bukan pura-pura.

“Kalau ketahuan, sanksinya ya tentu tidak kami terima. Begitu saja. Kami tidak akan mempermalukan oknum itu,” tutupnya.


Reporter: Anja Arowana
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yuliani Eka Indriastuti