Mengais Rupiah dari Bank Sampah

Catur Wicaksono saat memberikan materi. (fathul)

MALANGVOICE – Catur Wicaksono boleh dibilang kreatif. Kejeliannya melihat lingkungan tempat tinggalnya, kini ia menjadi sosok pecinta lingkungan.

Kreatifitas Catur Wibisono yakni mengolah sampah menjadi uang. Hal itulah yang Kamis (10/9) disampaikan ke organisasi ibu-ibu se-Bakorwil Malang III. Menurutnya, saat ini 70 persen sampah yang ada laku dijual dan bisa menjadi uang dengan cara menabung di bank sampah. Namun sayangnya, kata Catur, masih banyak rumah tangga yang belum memahaminya.

Padahal, pengurus PKK Kota Batu Pokja IV ini mengatakan segala jenis sampah bisa dipilah untuk dijual. “Kertas sobek-sobek juga laku, plastik laku, kresek-kresek, botol air, semua bisa jadi duwit,” ujar Catur.

Selain bisa menjadi uang, lanjut Catur, pemanfaatan sampah bisa menjadikan lingkungan bersih. Ia kemudian memberi contoh di berbagai desa yang bersih gara-gara ada bank sampah.

“Omset bank sampah ini bisa mencapai Rp 500 ribu untuk satu kelompok dalam 1 bulan. Di Kota Batu ada 50 kelompok, jadi omset bisa hingga Rp 25 juta,”, tandasnya.

Berbagai macam sampah yang memiliki harga seperti kertas seharga Rp 1.200 perkilo, botol oli Rp 3 ribu, bahkan kuningan dan tembaga bisa dihargai Rp 30-45 ribu.-