Mendikbud: Program Guru Garis Depan Segera Dirombak

Mendikbud saat ditemui wartawan. (anja arowana)
Mendikbud saat ditemui wartawan. (anja arowana)

MALANGVOICE – Pemerintah akan merevisi program Guru Garis Depan (GGD) yang selama ini diterapkan di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Hal itu dikatakan Kemendikbud, Muhadjir Effendi, Malang, Jumat (6/10).

Hal itu disebabkan karena sejumlah daerah yang menjadi target program GGD menolak adanya guru yang dikirim dari luar wilayahnya.

“Guru untuk GGD selama ini sumbernya dari sarjana garis depan. Rencananya akan saya hentikan. Jadi guru akan kita utamakan dari SDM guru yang sudah mengabdi di tempat itu. Mudah-mudahan ini bisa jalan,” katanya.

Program GGD merupakan satu di antara empat program pemerataan pendidikan yang dilaksanakan Kemendikbud. Pengiriman GGD ke daerah 3T Indonesia merupakan salah satu upaya pemerataan distribusi guru

Tenaga pendidik program GGD ditugaskan di 14 provinsi dan 93 kabupaten di seluruh Indonesia. Pada 2015, pemerintah mengirimkan 797 orang guru. Sementara pada 2016, guru yang bertugas di garis depan berjumlah 6.296 orang.(Der/Aka)