Menangkan Persaingan Era Global, Kurangi Kesenjangan Generasi Y dan X

Normijati (istimewa)

MALANGVOICE – Persaingan di era global hanya akan bisa dimenangkan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Prof Normijati, Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Brawijaya, angkatan kerja masih didominasi oleh orang-orang usia 26-30-an, atau disebut dengan generasi Y.

“Generasi Y lahir pada 1990-2000-an. Mereka erat dengan pengaruh lingkungan, terutama karena perkembangan IT yang cepat. Kondisi ini memunculkan generasi yang menguasai pasar tenaga kerja,” paparnya, saat dihubungi MVoice, beberapa menit lalu.

Menurut dia, generasi Y memiliki sifat tidak suka terikat, suka mencoba hal-hal baru dan cepat bosan. Sementara itu para pimpinan kebanyakan generasi X, yakni mereka yang lahir sebelum itu, atau pada tahun 60-an.

“Ada kesenjangan di sini. Kalau misalnya pimpinan tidak mau memahami sifat generasi X. Begitu pula generasi Y, maka akan susah memahami generasi X, karena generasi Y punya kemampuan IT yang bagus dibanding generasi X,” tambah perempuan yang juga guru besar UB ini.

Solusinya, Normijati menyarankan agar perusahaan membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan yang fleksibel dan menyenangkan bagi generasi Y.

“Berikan arahan dan petunjuk jelas soal pekerjaan. Dan berikan akses keterbukaan yang tinggi. Pimpinan juga harus terbuka menerima kritik dan saran. Berikan kesempatan berkembang bagi generasi Y dan jangan terlalu kaku,” tambahnya.

Terakhir dan paling penting, generasi X harus tetap menerapkan dan memberikan kesadaran tentang sensitifitas sosial karena itu salah satu kekurangan generasi Y.

“Lagi-lagi etika harus tetap ditanamkan ke generasi Y atau generasi muda ini. Ini tugasnya generasi X untuk memberi pengarahan itu,” tutupnya.