Mbois… Pimpinan Museum Angkut Ternyata Pawang Binatang Liar

Endang A Shobirin
Endang A Shobirin (fathul)

MALANGVOICE – Operator Manajer Museum Angkut yang baru, Endang A Shobirin, ternyata seorang pawang binatang liar yang terkenal di Jatim Park. Berbagai cerita menarik pun dialaminya selama bekerja di Jatim Park ini, khususnya terkait menjinakkan hewan.

Ditemui MVoice di Pasar Apung, Endang banyak berbagi pengalamannya selama ini. Padahal, jurusan yang diambil saat kuliahnya adalah manajemen pemasaran. Ia tak pernah menyangka bakal menjadi pawang hewan liar.

“Pekerjaan paling menantang saya memang di luar keilmuan ini. Jadi, meski berbeda dengan bidang saya, tapi tetap bersyukur, karena dapat menambah keilmuan dan pengalaman,” ungkap mantan Operation Manager Eco Green Park ini.

Ia juga menceritakan pengalamannya saat berhasil membawa pulang kawanan jerapah dari Australia untuk Secret Zoo. Padahal dari pihak pemilik hewan, perwakilan Jatim Park ini hanya diberi waktu satu minggu saja.

Sehingga ia diutus untuk melakukan tugas berat itu. Dari tenggat satu minggu, lelaki kelahiran Indramayu ini akhirnya dapat menjinakkan jerapah dalam waktu lima hari saja. Salah satu tanda jerapah jinak adalah mau memakan dari tangan seseorang.

“Pertama saya di sana hanya duduk seharian. Duduk saja di sana, di luar kandang, sambil memperhatikan kegiatan jerapahnya. Hari kedua saya sudah beri kode gerak dan suara untuk berinteraksi dengan jerapah,” tambah lelaki yang juga mantan Asisten Manager Maharani Zoo and Goa di Lamongan ini.

Dilanjutkan hari ketiga, Endang sudah mulai masuk ke dalam kandang jerapah. Tapi ia hanya membersihkan kotoran di sana, sembari mencoba memberi makan. Seharian ia hanya tinggal di sana, sehingga suara dan bau badannya bisa dikenali si jerapah.

Hari berikutnya, ia mulai memberi isyarat tepukan ke jerapah untuk mengajak interaksi. Kali ini jerapah sudah mau makan di tangan Endang, sehingga pemilik jerapah di Australia mempercayainya sebagai pawang binatang.

“Jadi, dari waktu satu minggu yang diberikan, jerapah ini sudah mau ikut sama saya. Saya ajak dia untuk pindah kandang, lalu diangkut ke sini menggunakan pesawat,” kisahnya.

Meski dikenal sebagai pawang binatang di Jatim Park, namun ada dua hewan yang katanya sukar dijinakkan, yakni buaya dan ular. Hewan yang masih memiliki insting membunuh pasti sulit dijinakkan.

“Kalau harimau atau hewan liar lain kan tidak hanya punya insting ke sana, tapi ada bermainnya. Misalnya singa, kan suka bermain sesama singa. Kalau buaya atau ular, maunya membunuh saja,” papar lelaki yang mulai karir di Wisata Bahari Lamongan ini.

Saat ini ia memegang jabatan baru sebagai orang nomor satu di Museum Angkut. Namun Endang mengaku masih butuh banyak belajar, meski ia tidak merasa canggung, karena interaksi dengan pegawai bisa dilakukannya dengan cepat.