Mbois! Karnaval Desa Jombok Ngantang Ajang Perkenalkan Budaya

Kemeriahan Karnival (istimewa)

MALANGVOICE – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 21 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ikut berpatisipasi dalam Karnaval Warga di Dusun Ngembul, Desa Jombok Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, siang ini.

Karnaval kecil yang diikuti oleh 20 peserta ini menampilkan banyak kreasi dan budaya. Mulai dari budaya tradisional seperti Kuda Lumping hingga yang modern seperti Club Aerobic warga sekitar.

Tak hanya orang dewasa saja, namun banyak anak-anak yang ikut meramaikan. Para siswa Play Group Tunas Bangsa Desa Jombok dan santri dari TPQ Miftahkul Ulum juga ikut memeriahkan kegiatan ini. Sejatinya, Karnaval ini adalah agenda tahunan dari Dusun Ngembul.

“Biasanya, warga mengadakan ini dalam memperingati bulan Besar menurut penanggalan Jawa,” ujar Kepala Dusun Ngembul, Yanto.

Yanto menambahkan, semua konsep berasal dari musyawarah warga Dusun Ngembul.

“Dibantu Linmas dan Karang Taruna daerah sini, acara ini selalu ramai. Bahkan ada peserta dari Jombang turut berpartisipasi,” imbuhnya

Antusias warga Dusun Ngembul dan sekitarnya sangat tinggi. Terbukti sejak pukul 10.00 WIB, warga sudah menunggu d pinggir jalan, rute dari karnaval meski terik matahari menyengat.

“Meski rutenya dekat dan pesertanya sedikit, antusias warga tidak pernah surut,” imbuhnya.

Masyarakat ikut memeriahkan acara (istimewa)
Masyarakat ikut memeriahkan acara (istimewa)

Koordinator Desa KKN 21 UMM, Wahyu Dwi Saputro, juga menyebutkan, dengan adanya kegiatan seperti ini, harapannya bisa melestarikan budaya daerah.

“Peserta KKN 21 ini kan tidak hanya dari daerah Jawa. Ada yang dari Kalimantan, Sumatera dan Nusa Tenggara. Jadi dengan partisipasi dari KKN 21 juga untuk mengenalkan budaya penduduk lokal,” ucapnya.

Selain sebagai ajang perkenalan budaya, ikutnya peserta KKN 21 UMM juga untuk pengabdian kepada masyarakat.

“Ya kami para peserta juga senang bisa turut andil dalam kegiatan warga, bisa mengenal lebih jauh mengenai budaya disini, juga bisa mengerti keadaan sosial,” imbuh Antoni, salah satu peserta KKN