Mbois, Kampung 3G Dijadikan Model Agenda Reforma Agraria

Ir Bambang Irianto, Ketua RW 23 Glintung Go Green, berbagi pengalaman dalam workshop yang diadakan Kementerian Agrarian dan Tata Ruang di Jakarta. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kampung Glintung Go Green (3G) bakal dijadikan model percontohan dalam agenda reforma agraria. Hal ini tertuang ketika
Ir Bambang Irianto selalu Ketua RW 23 Glintung Go Green berbagi pengalaman di hadapan pimpinan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dari seluruh Indonesia, 9-11 Oktober 2017.

Dalam workshop yang diadakan Kementerian Agraria dan Tata Ruang di Jakarta ini, tema yang diusung ialah ‘membangun masyarakat yang partisipatif, mandiri, berjiwa wirausaha dan sejahtera’. Sebanyak 90 peserta yang merupakan perwakilan dari 33 Kantor Wilayah di indonesia dan Kantor ATR/BPN pusat ikut serta.

Bambang Irianto yang merupakan inisiatif Kampung 3G sebagai narasumber workshop memaparkan keberhasilan menata kampung Glintung dari kampung kumuh menjadi kampung dengan tata lingkungan yang baik.

Direktur Pemberdayaan Pertanahan Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Pertanahan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Sarmono, menyatakan, Kampung 3G layak menjadi contoh reforma agraria perkotaan. “Kampung 3G telah mampu memberi contoh nyata dalam akses reforma yang meliputi partisipasi warga dalam pemberdayaan,” tandasnya.

Selain itu, Kampung 3G dinilai mampu menciptakan wirausahawan melalui gotong royong, pemasaran, permodalan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Setelah kemandirian sudah bisa diraih, sebagai penutupnya adalah aset reform, yaitu legalisasi aset.

“Oleh karena itu aset warga menjadi bank-able ketika warga membutuhkan modal usaha untuk mengembangkan usahanya,” paparnya.(Coi/Yei)