MALANGVOICE – Komisi Pemilihan Umum RI menyerahkan sepenuhnya ke KPU daerah terkait penyediaan logistik.
Komisioner KPU, Arief Budiman, mengatakan, pihaknya memberi waktu satu bulan sebelum pemungutan telah diproduksi dan distribusi.
“Tepatnya pada 15 Januari sudah dimulai,” kata dia, di Hotel Agrokusuma, Jumat (23/12).
Baca juga: KPU RI Minta KPU Batu Segera Carikan Solusi Warga yang Belum Penuhi Syarat
Baca juga: Banyak APK Rusak, Ketua KPU RI: Paslon Bisa Mengganti APK
Untuk proses lelang elektronik saat ini melalui KPU RI. KPU telah memiliki LPSE sendiri. Sebelumnya ada juga KPU di daerah bekerjasama dengan LPSE pemerintah kota. Sedangkan di KPU Provinsi telah tersedia Unit Layanan Pengadaan.
“Wajib pakai LPSE KPU. Sebelumnya memang lelangnya lewat LPSE kota,” ungkap dia.
Dikatakan, sejauh ini baru ada empat item yang terdaftar di e-katalog. Meliputi segel, hologram, surat suara dan tinta.
Bagi daerah yang belum lelang, kata dia, belinya langsung di pemenang lelang, karena harganya paling murah, lebih cepat dan aman.
“Juga kecil kemungkinan ada mark up. Namun sekian banyak logistik, baru empat item yang tersedia. Sekarang proses kotak dan bilik suara, selebihnya bisa lelang di masing-masing daerah,” beber dia.
Berat kertas juga diatur, yakni 80 gram, serta tingkat kecerahannya sekian. Tidak masalah apabila bahan yang digunakan proses daur ulang.
“Kami tetapkan recycle paper. Kami tidak memperkenankan pakai kertas buram. Untuk harga pasti beda tiap daerah, Kota Batu mungkin lebih murah dibanding Jabar dan Papua,” paparnya.
Sementara, Ketua KPU Batu, Rochani, mengakui, proses lelang logistik sudah selesai. Dari hasil lelang, setiap kertas disepakati Rp197 rupiah.
“Pemenangnya Temprina, Surabaya. Anggaran untuk logistik sekitar Rp800 juta lebih,” tandasnya.