Mahasiswa UMM yang Tersesat Butuh Empat Jam untuk Keluar dari Gua

Mahasiswa UMM Tersesat di Gua

Kondisi gua yang bisa dipotret (foto: Polsek Donomulyo)
Kondisi gua yang bisa dipotret (foto: Polsek Donomulyo)

MALANGVOICE – Selamatnya enam mahasiswa Dimpa (Divisi Mahasiswa Pecinta Alam) UMM yang tersesat di Gua Lo dan Bangi di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang menyisakan cerita.

Perlu waktu berjam-jam bagi mereka untuk bisa menyelamatkan diri, keluar dari gua tersebut.

Keenam mahasiswa tersebut adalah Anis Febrianti Rahmanda, Hera Amalia, Tagar Al Aziis, Nabila Fauziah, Dwi Candra Hadiansyah, dan Tengku Zulfikar. Mereka berhasil keluar dalam kondisi selamat setelah tersesat sejak Minggu (5/3).

Kapolsek Donomulyo, AKP Sardikan menjelaskan, keenam mahasiwa tersebut baru bisa keluar ke mulut Gua Bangi setelah menempuh perjalanan antara tiga hingga empat jam.

“Perjalanan dari mulut Gua Lo ke pintu keluar Gua Bangi diperkirakan tiga hingga empat jam,” kata Sardikan.

Sardikan menjelaskan, perjalanan yang ditempuh juga melewati medan yang cukup sulit.

“Kondisi gua berair dan banyak cabang,” imbuh dia.

Dia menjelaskan, empat mahasiswa masuk ke gua terlebih dahulu untuk caving. Mereka adalah Anis, Hera, Tagar dan Nabila, Minggu (5/3) sekitar pukul 10.00.

Ditunggu hingga pukul 17.00, keempatnya belum juga keluar. Akhirnya, dua orang lainnya, Dwi dan Tengku ikut menyusul masuk.

“Katanya kurang oksigen, terus disusul oleh temannya sambil membawa oksigen,” imbuh dia.

Sardikan menambahkan, beruntung keenam mahasiswa tersebut tidak sampai kehabisan bekal dan oksigen.

“Mereka dapat keluar dengan selamat walaupun mengeluh pusing, lemas dan kekurangan oksigen,” tegas dia.

Sementara itu, Pembina Dimpa UMM, Rina Wahyu Setyaningrum Med menjelaskan, saat ini keenam mahasiswa tersebut berada dalam pengawasan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

“Dibawah pengawasan dokter,” kata dia kepada MVoice, Selasa (7/3), tanpa menyebutkan lokasi perawatan.