MALANGVOICE – Puluhan Mahasiswa Manggarai Barat, hari ini, melakukan aksi demonstari Save Pantai Pede, di depan Halaman Kantor DPRD Kota Malang.
Beberapa banner seperti ‘Pantai Pede Harga Mati’ ‘Menolak Privatisasi Pantai Pede’ dan lain-lain, yang dibentangkan sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap tanah kelahiran.
Koordinator aksi, Antonius Junisen, mengatakan, berdasar UU 8/2003 tentang Pembentukan Provinsi Manggarai Barat, pantai harus dikuasai dan dikelola pemerintah, sedangkan saat ini dikuasai oleh pribadi.
“Kami menolak pembangunan ruang publik terakhir, yakni Pantai Pede, sehingga kami menuntut Gubernur untuk mengembalikannya sesuai UU,” kata Antonius, saat ditemui di sela aksi.
Meski aksi dilakukan di Kota Malang, mahasiswa berharap melalui media massa, apa yang mereka perjuangkan bisa tersalurkan kepada kepala daerah.
“Kalau aset dijual untuk kepentingan investor, mau kemana masyarakat yang ada di kawasan itu,” tegasnya.
Mahasiswa juga meminta pertolongan kepada DPRD dan Pemerintah Kota Malang, agar aspirasinya bisa disambungkan.