Mahasiswa KKN 124 UMM dan Masyarakat Giripurno Komitmen Cinta Lingkungan

MALANGVOICE – Mahasiswa KKN kelompok 124 UMM bersama masyarakat Dusun Kerajan, Desa Giripurno, Kota Batu, kerja bakti bersama, sebagai implementasi pemahaman ramah lingkungan melalui program bank sampah.

Kegiatan itu melibatkan kelompok karang taruna desa dan ibu-ibu PKK. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran ramah lingkungan dengan program rutin bersih desa bersama dan bank sama.

“Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga akan kebersihan lingkungan serta menyambut HUT ke-71 RI,” jelas Achmad Hanif, Ketua Divisi Kesehatan KKN Kelompok 124 UMM.

bersih2

Masyarakat Dusun Kerajan menyadari, selama ini kesadaran bersama akan cinta lingkungan sangat kurang. Hadirnya mahasiswa UMM ini mampu menumbuhkan semangat kekompakan bersama dalam menjaga kebersihan.

“Dengan hadirnya mahasiswa KKN 124 ini saya senang, tambah kompak tambah rame, soalnya ibu-ibu disini jarang ada yang mau kerja bakti, hanya beberapa saja yang mau , yang lainnya sulit diajak dalam hal seperti ini, paling sulit untuk menyatukan warga untuk kerja bakti,” ungkap Kaumiyah, warga setempat.

Ungkapan senada dituturkan Adi selaku salah satu anggota Karang Taruna. Ia juga menyadari, selama ini jarang dilakukan kerja bakti bersama di masyarakat.

“Saat ini suasana berbeda, kalo di dusun sini kerja bakti jarang, generasi muda ingin 1 bulan sekali diadakan kerja bakti, tapi tidak ada kekompakkan.Makanya kalau hujan Dusun Kerajan sering banjir, karena debit air besar, gorong-gorong kecil, sampah berserakan di got, dan sebagainya,” jelasnya.

Selain menanamkan pemahaman untuk selalu melakukan kerja bakti bersama, mahasiswa KKN juga mengajarkan program bank sampah ke masyarakat. Kegiatan mingguan ini dilakukan dengan mendatangi rumah masyarakat dan mengambil sampah non organik. Sebelumnya sampah non organik yang dapat didaur ulang itu dipisahkan dengan sampah organik.

Berbagai kendala dirasakan mahasiswa. “kesulitan mengkoordinir ibu-ibu PKK, karena harus menunggu instruksi terlebih dulu, jika tidak ada intruksi warga tidak jalan, padahal jika bank sampah ini terus dijalankan, pasti menambah kas PKK,” tutur Isna Farieza, Ketua Divisi Sosial Budaya dan Lingkungan KKN 124 UMM.

Mengatasi kendala itu, KKN 124 merangkul kelompok Karang Taruna untuk terlibat dalam kegiatan ini. Harapannya mereka dapat terus melanjutkan program bank sampah agar dapat meningkatkan lingkungan yang bersih serta kemandirian dari hasil yang didapatkan.

“Solusinya kami menggerakkan Karang Taruna sebagai koordinator agar kegiatan bank sampah terus berjalan,” tutup Isna Farieza.