Mahasiswa Ikom UMM Wajib Punya Klien Nyata

Jamroji (tengah) dan mahasiswanya (anja)

MALANGVOICE – Berbeda dengan kampus lainnya, pada mata kuliah Public Relation (PR) di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mahasiswa dituntut untuk menemukan klien/perusahaan untuk praktikum.

Dosen pengampu matkul PR, Jamroji mengatakan, mahasiswa semester 6 harus berperan sebagai konsultan PR untuk memecahkan suatu permasalahan perusahaan.

“Tidak semua jurusan Ikom punya praktikum model seperti ini. Biasanya kalau di kampus lain, mahasiswa hanya ditugasi membuat even, selesai. Di UMM praktikum ini sudah dimulai sejak 2010. Ini angkatan ke-3,” kata Jamroji saat ditemui MVoice di Jodipan.

Namun, lanjut dia, sebelum praktikum, kampus mendatangkan praktisi even dari perusahaan untuk memberikan gambaran tugas-tugas seorang PR.

“Jadi mahasiswa nantinya harus mencari klien. Kalau sudah dapat klien, mereka harus riset kebutuhan klien dan mengusulkan solusi berupa even atau program yang berkaitan dengan PR,” katanya.

Indikator yang dinilai antara lain konsep, originalitas ide, budget, dan juga dampak yang dihasilkan dari program yang mereka laksanakan, termasuk publikasi baik itu yang positif maupun yang negatif.

“Semua indikator ini akan menentukan nilai semester mereka nanti. Penilaian ini kita lakukan kalau mereka sudah presentasi ke klien, disetujui, dan memulai proses eksekusi,” lanjutnya.

Ternyata, praktikum model ini memberikan manfaat tidak hanya pada mahasiswa tapi juga masyarakat sekitar. Contoh hasil praktikum yang sukses salah satunya program Decofresh Warnai Jodipan. Tahun lalu, praktikum sukses adalah kerjasama mahasiswa-PT Minatek dengan mengadakan lomba Batik ikonik Malang dan Museum Tekstil.