Mahasiswa Ciptakan Doctor, Alat Penyelamat Lumba-Lumba

Tim Mahasiswa Pencipta Doctor (Anja Arowana)
Tim Mahasiswa Pencipta Doctor (Anja Arowana)

MALANGVOICE – Sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang menciptakan sebuah alat untuk menyelamatkan lumba-lumba. Adalah Doctor (Dolphin Protector), sebuah alat yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dan piezoelektrik effect.

Tim mahasiswa tersebut terdiri dari Maulana M R, Alam M S, Nurbaiti I, Agustin, Vitalia P A dari Jurusan Manajemen Suberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.

Menurut mereka, pola migrasi lumba-lumba sering kali tidak sesuai dengan lokasi tujuan mencari makan, berkembang biak, dan mencari habitat baru. Seringkali, lumba-lumba berenang terlalu dekat dengan perairan yang dangkal. Akibatnya, lumba-lumba terjebak tidak dapat kembali ke laut lepas. Lumba-lumba memiliki kemampuan sensor menggunakan gelombang ultrasonik untuk komunikasi dan menentukan keadaan lingkungan sekitar dengan frekuensi yang mencapai lebih dari 20KHz.

Alat Doctor (Anja Arowana)
Alat Doctor (Anja Arowana)
“Sayangnya, terjadi peningkatan kebisingan di perairan akibat aktivitas manusia. Mulai dari pengeboran industri minyak, gas, pelayaran komersil dan sebagainya. Ini membingungkan lumba-lumba karena frekuensinya tumpang-tindih dan mengakibatkan pembelokan migrasi lumba-lumba menuju luar jalur migrasi,” papar Maulana.

Doctor dirancang untuk mengirimkan sinyal peringatan melalui gelombang ultrasonik sehingga lumba-lumba bisa menjauhi perairan dangkal. Sistem kerja dari DOCTOR (Dolphin Protector) ialah dengan memanfaatkan pergerakan gelombanglaut yang dinamis, sehingga dapat memberikan tekanan pada bagian bawah Doctor kemudian menyebabkan pegas karet pada bagian alat bergerak naik turun.

Gaya mekanik yang ditimbulkan akibat pergerakan pegas karet dirubah oleh film PVDF sebagai material piezoelektrik menjadi listrik. Energi listrik kemudian diproses ke dalam papan sirkuit PCB FR4 untukdisalurkan kedalam ultrasonik transducer dan sebagian listrik masuk kedalam power inverter sebagai cadangan energi. Setelah itu ultrasonik transducer mengubah energilistrik yang diterima menjadi gelombang bunyi dengan frekuensi mencapai 20kHz.

Gelombangberfrekuensi 20kHz atau yang disebut gelombang ultrasonic bergetar melewati dinding Doctor yang selanjutnya bergetar keluar menuju perairan. Lumba-lumba yang bergerak menuju perairan dangkal ketika mencapai radius jangkauan Doctor akan menerima sinyal tanda bahaya sehingga akan bergerak menjauhi perairan dangkal.


Reporter: Anja Arowana
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yunus Zakaria