Lupakan Trauma, Adik Yuyun Masuk Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang

Yayan (tengah) bersama orangtua dan kedua temannya di Ponpes Bahrul Maghfiroh. (deny)

MALANGVOICE – Masih ingat Yuyun (14)? Korban perkosaan dan pembunuhan sadis di Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong, Bengkulu, April silam? Kini, untuk menghilangkan trauma, keluarga membawa sang adik, Yayan, masuk ke Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Kota Malang.

Lelaki saudara kembar Yuyun itu tiba di Malang sekitar pukul 16.30 WIB. Ia ditemani kedua orangtua, Yakin dan Yana, serta dua temannya, Restu Waluyo (14) dan Husna Rizqian (13).

Rombongan diantar Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial (Kemensos), dan langsung disambut pengurus Ponpes.

Yayan2Menurut Yana, keputusan membawa anak lelakinya itu ke pondok, selain untuk menghindari trauma, diharapkan juga bisa sukses di masa mendatang.

“Harapannya jadi anak soleh dan syukur kalau bisa jadi ustad,” katanya, pada wartawan, beberapa menit lalu.

Sementara Yayan sendiri mengaku semangat kembali melanjutkan jenjang pendidikan SD kelas 6. Ia juga janji akan melupakan trauma akibat penderitaan yang dialami saudara kembarnya, Yuyun.

“Saya senang di sini, semoga bisa sukses,” katanya dengan malu-malu.

Sementara Kasi Rehabilisasi Sosial Anak Kemensos, Muchyidin, mengatakan, ketiga anak yang dititipkan ke Ponpes Bahrul Maghfiroh, tidak diberi batas waktu, sesuai instruksi Menteri Sosial, Khofifah, saat berkunjung ke rumah Yuyun.

“Mereka terbilang keluarga kurang mapan, sehingga perlu ada bantuan. Semoga mereka betah di sini sampai remaja nanti,” tututpnya.