LKS Sadis Jadi Bahan Ajar, Pengamat: Editor Tidak Teliti

Pengamat pendidikan Bahasa Indonesia, Dra Sri Arifah (Tika)
Pengamat pendidikan Bahasa Indonesia, Dra Sri Arifah (Tika)

MALANGVOICE- Mengenai temuan Lembar Kerja Siswa (LKS) sadis yang digunakan sebagai bahan ajar siswa kelas IV di Kabupaten Malang, salah satu pengamat pendidikan Bahasa Indonesia, Dra Sri Arifah angkat bicara.

Menurut perempuan yang akrab disapa Rori, kasus seperti ini karena editor LKS terbitan JP Books ini tidak teliti. Pasalnya, yang bertanggung jawab terhadap kelayakan isi buku adalah editor.

“Jadi alurnya, tim penyusun membuat materi untuk bahan ajar kemudian disetorkan ke editor untuk diperiksa kembali. Baru ke penerbit. Jadi yang berperan penting ya editor,” jelasnya, Rabu (24/8) saat ditemui di rumahnya, Desa Ngebruk, Sumber Pucung.

Perempuan yang lima tahun berpengalaman sebagai editor materi Bahasa Indonesia ini menjelaskan materi yang dituangkan dalam LKS tidak sesuai dengan aspek kognitif dan afektif siswa.

“Soal itu disesuaikan dengan usia anak. Tidak boleh menyimpang dari aturan psikologi, sehingga anak berpikiran positif,” imbuh mantan pembuat soal tingkat nasional ini.

Perempuan yang 12 tahun menjadi pengawas TK/SD ini menyarankan, agar Dinas Pendidikan melakukan pengecekan terhadap bahan ajar yang akan digunakan oleh siswa.

“Isi LKS itu kan juga seolah memandu pembunuhan. Jadi harus lebih teliti lagi,” tegas alumni IKIP PGRI Malang (sekarang Unikama).