Lewat KKN, Mahasiswa Belajar Nilai Kekeluargaan, Kinerja, dan Norma

Siswi ini siap hadapi KKN (anja)

MALANGVOICE – Kuliah Kerja Nyata (KKN) selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu mahasiswa. Tapi, bisa jadi KKN juga jadi momok tersendiri, karena mahasiswa akan dihadapkan dengan situasi yang mengharuskan mereka beradaptasi di lingkungan baru, dan bersosialisasi dengan masyarakat.

Salah seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sekaligus peserta KKN, Yosika, sudah menantikan setiap proses KKN mulai dari persiapan, observasi, dan keberangkatan.

Menurutnya, KKN merupakan kesempatan emas untuk berekspresi dan mengoptimalkan potensi.

“Skill sosial yang kita dapat saat KKN itu menyiapkan kita di dunia kerja juga. Beruntung, warga Desa Kedok sangat open-minded dan terbuka. Jadi komunikasi kami dengan warga jadi lancar,” katanya.

Perempuan yang menjabat sebagai sekretaris desa di Kelompoknya, KKN 72, itu akan menghabiskan 1 bulan di Desa Kedok, Turen, Kabupaten Malang.

Ia mengakui, selama 2 bulan pembekalan KKN, konflik dan dinamika dalam kelompok selalu terjadi. Tapi dia menyadari tiap orang memiliki karakter masing-masing.

“Ada yang rewel, ada juga yang susah diajak kerja bareng. Intinya ada di komunikasi yang kurang intens. Tapi harapannya saat KKN di desa nanti lancar deh. Tidak boleh memaksakan ego sendiri-sendiri,” tukasnya.

Ia berharap, selama KKN dia dan teman-temannya bisa semakin akrab, belajar bersama nilai-nilai kekeluargaan, mengoptimalkan kinerja, dan patuh pada norma sosial di masyarakat.