MALANGVOICE – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur memaparkan ada 300 lebih wisatawan yang berkunjung ke Pulau Sempu. Padahal, Pulau Sempu bestatus Cagar Alam yang terlarang dari kegiatan wisata.
“Kecuali untuk pendidikan dan penelitian. Pulau Sempu kan sebagai laboratorium alam,” kata Kepala BKSDA, Ayu Dewi Utari, Rabu (13/9).
Jumlah tersebut bisa meningkat dua kali lipat saat libur panjang maupun jelang tahun baru. Tingginya kunjungan ini tidak lain karena keindahan yang ada di Pulau Sempu, salah satunya Laguna Segara Anakan.
Belum lagi, lanjut Ayu, masyarakat yang hidup dari aktivitas wisata ini. Seperti nelayan yang menyewakan perahunya untuk penyeberangan serta porter sebagai pemandu wisatawan.
“Akhirnya, petugas dan wisatawan kucing-kucingan. Kami kewalahan, karena petugas kami di lapangan ada 4 orang. Itu untuk mengawasi 877 hektare. Padahal, pintu masuk ke Pulau Sempu dari berbagai penjuru,” jelasnya.
Ayu mengimbau masyarakat agar tidak berkunjung ke Pulau Sempu. Tindakan tegas akan diterapkan, tapi tidak menutup segala kemungkinan.
“Di Medsos misalnya. Yang gencar justru mempromosikan keindahan Pulau Sempu. Bandingkan dengan orang yang mengkampanyekan tidak lagi ke Pulau Sempu, sedikit kan,” beber mantan Kepala TNBTS ini.(Der/Aka)