Lapak Dibongkar, PKL Banjararum Pasrah

Eskavator milik Dinas Pengairan membongkar lapak para PKL di Banjararum

MALANGVOICE – Dua ekskavator diterjunkan pemerintah Kabupaten Malang untuk menertibkan 18 lapak PKL yang berada di atas saluran irigasi milik Dinas Pengairan Kabupaten Malang.

Dalam pembongkaran tersebut 250 personel gabungan terdiri dari antara lain Satpol PP, tentara, damkar dan kepolisian. Tidak ada perlawanan berarti dari para pemilik lapak. Mereka terlihat pasrah melihat lapak yang sudah ditempati sejak 2002 itu hancur oleh alat berat.

Supriatin, salah satu warga yang menyaksikan pembongkaran dengan mata nanar. Ia menceritakan, salah satu pedagang lapak adalah putranya. Sehari-hari, putra Supriatin bersama istrinya menjalankan bisnis cuci motor untuk menghidupi kedua anaknya yang masih berusia 3 tahun dan TK.

“Anak saya bisu, istrinya bisu. Usahanya ya hanya ini,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Supriatin juga tidak mengerti kenapa putranya tidak bersedia menerima ongkos bongkar yang ditawarkan Dinas Pengairan, yang ia tahu hanyalah saat ini anaknya tidak memiliki lahan untuk bekerja.

“Nggak tahu. Kalaupun diterima, mau pindah kerja dimana,” ucapnya.

Koordinator PKL, Darsono menjelaskan dia bersama teman-temannya sepakat untuk tidak menerima penawaran ongkos bongkar karena yang dibutuhkan bukan ongkos bongkar, melainkan lahan untuk berjualan agar para pedagang tetap bisa mendapatkan rejeki untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

“Demi harga diri, kami sepakat menolak uang bongkar itu. Meskipun jika harus mencari sendiri, nilai Rp 1 juta cukup berat. Tapi kalau kami terima, itu tidak menyelesaikan masalah,” ucap Darsono.