Lahan Boleh Sempit, Tapi Sekolah Ini Berhasil Sabet Adiwiyata Provinsi

Guru dan Siswa SMPN 19 Malang belajar outdoor (istimewa)
Guru dan Siswa SMPN 19 Malang belajar outdoor (istimewa)

MALANGVOICE – Keluarga Besar SMP Negeri 19 Malang bisa bernapas lega dan tersenyum girang. Usai gagal pada periode 2014, SMPN 19 Malang tahun ini lolos Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi.

Kepala sekolah, Drs Sukarji MPd, mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin apalagi dengan keterbatasan lahan kosong sekolah sempat membuat pihak sekolah ragu bisa menyabet penghargaan Adiwiyata.

”Meski kami memiliki keterbatasan lahan kosong, namun kami tetap berusaha semaksimal mungkin mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan,” katanya saat ditemu wartawan di kantornya pagi ini.

Sukarji menambahkan hasil prestasi yang diperoleh SMPN 19 Malang merupakan hasil koordinasi semua pihak mulai dari dewan guru, staff, siswa SMPN 19 Malang, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Dinas Pendidikan yang mempercayai kami ditunjuk sebagai sekolah Adiwiyata.

Sementara itu ketua Adiwiyata SMPN 19 Malang Santi Rachmadani, SS mengatakan dalam rangka mendukung dan mewujudkan sekolah Adiwiyata, Sekolah yang sebentar lagi memasuki usia yang ke-18 tahun itupun membentuk beberapa kelompok kerja (Pokja).

Tercatat ada delapan Pokja yang dibentuk diantaranya Pokja Kebersihan, Pokja sampah, Pokja kompos, Pokja irigasi, Pokja cacing, Pokja tanaman, Pokja Taman, Pokja Toga, dan Pokja Publikasi.

Sedangkan sarana prasarana yang mendukung sekolah berwawasan lingkungan diantaranya dua Sumur resapan, green house, sangkar burung, rumah kompos, dan 28 unit biopori.

Santi mengutarakan, saat ini di sekolah yang memiliki lahan seluas 6.400 meter persegi itu memiliki 100 jenis tanaman termasuk beberapa jenis tanaman langka. Kedepan di SMPN 19 Malang ini bakal dibangun taman ekologi yang diperuntukkan menanam tanaman produktif untuk mengundang kehadiran serangga, kupu – kupu, dan burung sehingga kelangsungan ekologi dapat berlangsung dengan baik.