MALANGVOICE – Tahun ini Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali membuka program pertukaran pelajar, disponsori Tumasik Foundation, salah satu yayasan pendidikan di Singapura.
Kerjasama ini sebagai langkah nyata dalam membentuk pondasi ajar yang baik dalam menyusun metode dan kurikulum standart pembelajaran.
Kualitas pembelajaran dan pola ajar bagi mahasisiswa akan meningkat apabila ada komparasi sejumlah negara yang lebih maju sebagai tolak ukur sejauh mana perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia.
Pada program itu, Indonesia bekerjasama secara bilateral dan Singapura dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Salah satunya dalam bidang perkembangan teknologi Informatika.
Peserta beasiswa dikhususkan bagi mereka yang lulus dari seleksi salah satunya Inggris.
“Dari mereka kita belajar banyak hal seperti sistem belajar terutama dari leadership, juga saling hargai budaya masing masing,” kata Faisal Abroni, panitia beasiswa, kepada MVoice.
Bella, salah satu peserta pertukaran pelajar asal Singapura mengatakan bahwa memang awalnya menemui kendala di bahasa dan cara belajar.
“Ini tahun kedua saya mengikuti program pertukaran pelajar ini. Bagi saya memang ada beberapa kesulitan tersendiri selain terkendala bahasa maupun pola belajar yang sangat berbeda dengan apa yang kami lakukan di Singapura. Tapi kami berusaha untuh rundingan bersama untuk memecahkan masalah terserbut,” kata Bela dalam bahasa Inggris.
Lebih lanjut, Bella mengatakan, program beasiswa ini bagus untuk peningkatan skill dan mempelajari cara belajar Indonesia.
“Ini merupakan program yang sangat baik bagi kami terutama dalam peningkatan skill. Kompetensi kami dengan mereka juga berbeda. Memang ada gap dalam segi kompetensi dan belajar. Di Singapura kami bekerja secara berkelompok untuk selesaikan masalah. Kami tidak yakin mereka disini juga melakukan hal yang sama dengan kami,” tambahnya.