KUR Kurang Sosialisasi, TKI Batal Berangkat

Humas Asaptaki, Maxi dan Agusdin Subiantoro.

MALANGVOICE – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tujuan Asia-Pasifik, batal berangkat pada 1 November sampai 8 November 2015 akibat belum siapnya lembaga penyalur.

Sebanyak 6 koperasi dan 4 Badan Pengkreditan Rakyat (BPR) tidak bisa mencairkan dana, sedangkan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) memulai program Kredit Usaha Rakyat (KUR) TKI per 12 November 2015.

“Sosialisasi yang kurang banyak membuat lembaga penyalur TKI belum siap,” kata Humas Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Aspataki), Maxi Mantofa.

Dikatakan, perkiraan jumlah TKI yang keberangkatannya tertunda sekitar 30.000 orang. Ia menuding, lambannya sosialisasi mengakibatkan hal itu semakin parah.

“Proses sosialisasi pertama baru dilakukan saat ini, padahal pemberhentian lembaga penyalur dana bagi TKI sudah dimulai 1 November 2015, jadi belum ada kesiapan yang matang,” ungkapnya.

BNP2TKI sendiri menggandeng 5 bank untuk program itu, masing-masing Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Internasional Indonesia (BII), dan Bank Sinarmas. Bank yang ditunjuk untuk menyalurkan KUR belum sepenuhnya siap.

“Saya khawatir kalau mereka tak juga bisa berangkat, mereka akan turun ke jalan untuk berdemo,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Deputi Penempatan BNP2TKI, Agusdin Subiantoro menjelaskan, sosialisasi sudah dilakukan sejak 29 September lalu.

“Mereka memang harus hati-hati dalam menyalurkannya agar tidak ada kredit macet,” tandasnya.-