Kualitas Disoal, DKM Pertanyakan Maksud Kepala Disbudpar

Ilustrasi DKM

MALANGVOICE – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, bikin gempar insan seni di Kota Malang, termasuk Dewan Kesenian Malang (DKM).

Secara blak-blakan, Ida Ayu menyebut, pertunjukan seni dari DKM kurang berkualitas, sehingga pihaknya menggandeng penyelenggara acara dari sanggar lain yang masih dalam binaan Disbudpar.

“Contohnya pada saat pertunjukan di Malang Night Market dan pertunjukan perkusi di Trunojoyo, mereka kurang berkualitas,” kata Ida Ayu.

Dikatakan juga, para seniman di DKM tidak siap tampil sewaktu-waktu saat pihaknya mengadakan even. “Kalau begini, kami tidak ingin mereka menyalahkan Disbudpar, bila kurang menggandeng mereka,” tuturnya.

Menanggapi itu, Sekjen DKM, Joni Suhermanto, mengatakan, apa yang dikatakan kepala Disbudpar tidak berdasar pengamatan sendiri, tapi laporan bawahannya.

“Fakta riilnya berbeda, karena Ida Ayu hanya melihat dari sudut pandang laporan bawahannya,” kata Joni.

Ia juga bertanya-tanya maksud ungkapan Ida Ayu ‘menyerang’ DKM. Padahal saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan struktur kepengurusan.

“Ida Ayu tidak tahu persis di lapangan, padahal waktu kita show di Malang Night Market, warga dan pedagang di sana menyambut baik,” ungkapnya.

Selama ini, lanjut Joni, DKM sudah mengajukan beberapa program kepada Disbudpar, namun tidak ada eksekusi. “Bahkan ada beberapa program yang mirip dengan yang diajukan DKM, malah digunakan DKM dengan menggandeng pihak lain,” tukasnya.

Sementara Pengamat Seni dan Budaya, Prof Joko Sariono, mengatakan, selama ini tidak ada sinergitas antara DKM dan Disbudpar, sehingga diperlukan komunimasi yang baik, agar keduanya berjalan baik.

“Lagipula DKM itu harusnya bekerja di ranah yang sifatnya strategis, bukan hanya tambal butuh kegiatan Disbudpar saja,” kata Joko.