Kreatifitas Berbalut Kekayaan Nusantara Tarik Minat Konsumen Manca

Sepatu dan sandal motif batik dan tenun diekspor hingga mancanegara.

MALANGVOICE – Kreatifitas menjadi salah satu cara para pelaku industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bersaing di pasar bebas ASEAN. Apalagi jika kreatifitas itu mengangkat kekayaan produk nusantara.

Kekayaan produk nusantara terbukti mampu menarik minat konsumen luar negeri. Hal ini dibuktikan oleh Waris Shoes. Home industri yang berada di jalan Nakula ini memproduksi sepatu bermotif etnik hingga 400 pasang per bulan. Sebagian besar sepatu tersebut dikirimkan lintas negara mulai dari Malaysia, Singapura hingga Amerika Serikat.

“Bahan utamanya dari motif khas nusantara seperti batik kawung dan parang. Ada juga tenun Kalimantan. Mulai ekspor sudah sejak tahun lalu,” jelas Pemilik Waris Shoes, Joko Pribadi.

Bisnis yang dimulai sejak lima tahun lalu itu kini mampu menyerap 10 pegawai berstatus borongan dengan omzet mencapai kisaran Rp 30 juta. Sayangnya, Joko tak bisa melakukan akselerasi bisnis karena berbagai kendala salah satunya keterbatasan bahan dan tenaga kerja.

“Ada beberapa bahan yang sulit didapat. Seperti batik tulis, tenun Kalimantan dan topeng malangan. Jadi beberapa kali kami sempat menolak pesanan karena keterbatasan itu tadi,” cerita dia.

Untuk sepasang sepatu maupun sandal, Waris Shoes mematok harga mulai Rp 150 ribu sampai Rp 700 ribu. Meskipun produknya berbeda dan mampu menarik pangsa pasar internasional, namun tetap saja Joko ketar ketir dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Pasalnya, dengan adanya pasar bebas itu, peluang masuknya produk serupa khususnya sepatu berbahan kulit sintetis, desain menarik dan lebih murah serta modal besar akan menggerus home industri seperti miliknya.

“Yang saya lakukan bersama teman-teman adalah menjaga kreatifitas dan kualitas agar tetap dilirik pasar,” pungkasnya.