Kreasikan Kamera Penangkap Fauna, Tim Poltekom Kembali Lolos ke Pimnas

Wakil Poltekom di Pimnas

MALANGVOICE – Politeknik Kota Malang (Poltekom) tahun ini kembali mengirim wakilnya mengikuti ajang paling bergengsi, Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (Pimnas).

Keikutsertaan wakil kampus ini menambah deretan panjang partisipasi di ajang Pimnas, dan tiga tahun berturut-turut bisa lolos di Pimnas.

Pada 2014 Tim Apbuja (Aplikasi Penyelamat Budaya Jawa) dari Teknik Informatika (TI) bertarung di Pimnas ke 27 Undip Semarang, sementara pada tahun 2015 Tim VAIT (Vertical Axis Wine Turbine) dari Teknik Mekatronika (TM) bertarung di Pimnas ke 28 di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Sulawesi Tenggara, dan tahun ini kampus yang relatif masih baru ini mengirim tim Art Crap (Auto Rotating Camera Trap) Pimnas 29 yang dihelat 7–12 Agustus di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Ketua tim, Dian Arfi, mengatakan, hasil karya yang dibawa pada Pimnas kali ini tak kalah inovatif, pasalnya sistem kerja kamera Art Crap itu untuk mengidentifikasi binatang yang ada di hutan serta memudahkan peneliti atau petugas hutan.

Terlebih untuk mendeteksi keberadaan binatang di dalam hutan, sehingga kamera ini sangat bermanfaat untuk konservasi alam dan penelitian fauna, mengingat masih sangat sedikit kamera serupa yang bisa dioperasionalkan.

Selain itu, Art Crap dilengkapi sensor sensor gerak dan sensor cahaya. Jadi ketika hari sudah gelap maka kamera tetap bisa berfungsi memotret menggunakan flash dari kamera go pro. “Kamera Art Crap khusus mendeteksi hewan berdarah panas, seperti mamalia,” kata Dia

Sementara itu Direktur Poltekom, Isnandar, menyatakan, kesuksesan olos hingga prestasi level Pimnas ini penting sebagai upaya peningkatan parameter pembelajaran utamanya mewujudkan iklim ilmiah di kampus unggulan Poltekom.

Keberhasilan ini, kata dia, diharapkan turut memacu mahasiswa Poltekom lainnya agar terus berkiprah dikegiatan kemahasiswaan baik level kota, provinsi, nasional dan bahkan internasional atau kompetisi kemahasiswaan lain di berbagai level.

Ditambahkan pula, bisa lolos berkompetisi di ajang Pimnas juga sebagai upaya membangun citra keberhasilan pendidikan tinggi yang berhasil melahirkan karya Ipteks untuk pengembangan ilmu maupun dunia usaha. “Hasil ini patut disyukuri, dipertahankan sekaligus ditingkatkan,” kata Isnandar.