Kota Batu Butuh Pustakawan Berbasis Teknologi

Sejumlah 60 peserta dari 30 SD/MI se-Kota Batu dikenalkan dengan sistem operasional perangkat lunak (software), Inlis Lite. (Aziz Ramadani)
Sejumlah 60 peserta dari 30 SD/MI se-Kota Batu dikenalkan dengan sistem operasional perangkat lunak (software), Inlis Lite. (Aziz Ramadani)

MALANGVOICE – Pustakawan di Kota Batu rupanya masih belum standar kekinian. Padahal, semakin pesatnya era digitalisasi, minat baca generasi muda mulai bergeser dari yang konvensional atau buku.

Hal ini terungkap dalam pelatihan bimbingan teknis (bimtek) pengelolaan perpustakaan, Rabu (19/7) di Balai Kota Among Tani.
Sejumlah 60 peserta dari 30 SD/MI se-Kota Batu dikenalkan dengan sistem operasional perangkat lunak (software), Inlis Lite. Yakni aplikasi otomasi hasil pengembangan Perpustakaan Nasional.

Narasumber dari Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur, Sri Hartono menjelaskan, seluruh sistem kerja perpus mulai katalogisasi, pengindukan, pengklasifikasian judul koleksi buku seluruhnya bisa terintegrasi dalam Inlis Lite.

“Tentu aplikasi ini dibuat untuk memudahkan sistem kerja. Dari yang semula manual sekarang lebih efisien secara online,” kata Hartono.

Terpisah, salah satu peserta dari SDN Ngaglik 1 Kota Batu, Sugeng Purwanto membenarkan bahwa permasalahan tata kelola perpustakaan Kota Batu selama ini memang terletak pada tenaga sumber daya.

Selama ini tenaga perpustakaan hanya diisi oleh tenaga staf guru yang ada, baik PNS maupun honorer. Namun, kemampuan jauh dari apa yang dipaparkan Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur.

“Pustakawan kami ya seadanya bukan ahli khusus perpustakaan apalagi yang update,” bebernya ditemui usai kegiatan.

Terpisah, menanggapi hal ini, Staf Dinas Perpustakaan Kota Batu, Asrobi bahwa tenaga ahli pustakawan sangat penting. Faktor kapabilitas ranah kerja pustakawan sangat diperlukan untuk pembangunan infrastruktur. Sekaligus meningkatkan minat baca masyarakat Kota Batu.

“Kami juga sudah mengajukan penambahan fasilitas, salah satunya tenaga pustaka. Namun masih belum ada tindak lanjut kembali,” tandasnya.


Reporter: Aziz Ramadani
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yunus Zakaria