Korban Dugaan Mesum Berani Lapor Pasca Media Memberitakan

Korban saat menunggu di lobi Mapolres Batu sebelum laporan (fathul)

MALANGVOICE – Pelajar yang menjadi korban dugaan perbuatan mesum oknum anggota Satlantas Polres Batu, SP (16), mengaku memberanikan diri membuat laporan ke Polres karena ada berita kasus yang sama dan di tempat yang sama sebelumnya.

Hal itu diungkapkan Jeremi Nata (16), teman korban yang bersama-sama saat kejadian. “Sejak awal saya mintai pendapat katanya takut laporan, jadi didiemin aja. Terus kemarin ada berita anggota Satlantas itu, makanya kita berani,” ungkap Jeremi.

Ia menceritakan, awalnya ia bersama SP dan teman-temannya usai merayakan ulang tahun teman sekelasnya di Desa Beji, pukul 14.00 WIB pada Rabu (1/6) minggu lalu. Kemudian mereka bersama-sama menuju Batos namun ditilang di Jalan Dewi Sartika.

“Jadi banyak teman-teman yang kena tilang. Sebenarnya saya lengkap, kan kalau pelajar pakai seragam gak papa belum punya SIM. Kebetulan STNK hilang dan baru diurus surat kehilangannya. Nah SP nggak bawa helm juga,” sambung Jeremi.

Akhirnya ia bersama beberapa temannya di giring ke Pos Polisi Alun-alun Batu. Di ruangan depan, ia mengurus administrasinya dan tidak tahu jika SP sampai masuk ke ruangan bersama oknum anggota Satlantas yang mesum.

“Awalnya tilang Rp 250 ribu, kemudian setelah bicara-bicara cuma bayar Rp 150 ribu. Nah setelah pulang itu, kami nunggu temen-temen di Masjid An Nur. Tiba-tiba nangis lalu cerita kejadian di dalam pos,” sambung Jeremi.

Setelah melihat berita kasus yang sama kemarin, Jeremi dan SP kemudian laporan ke ayah Jeremi. Karena ayah Jeremi juga anggota Yayasan Ujung Aspal, akhirnya mereka berani lapor pada hari ini.