KKN 34 UMM : Galakkan Gerakan Pangan Mandiri dengan Hidroponik

Kegiatan Penyuluhan Hidroponik
Kegiatan Penyuluhan Hidroponik

MALANGVOICE – Sebagai wujud bakti terhadap bangsa, mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata Kelompok 34 Universitas Muhammadiyah Malang 2016 menyelenggarakan penyuluhan dengan mengusung tema ‘Penyuluhan Hidroponik dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga’ di Desa Sidorejo, Kecamatan Jabung, Malang (8/8)

Penyuluhan ini bertujuan untuk memperkenalkan terobosan baru dalam bidang pertanian kepada masyarakat, khususnya kelompok tani di Desa Sidorejo. Acara dihadiri oleh 45 peserta yang sangat antusias dengan pertanian ini berlangsung di Balai Desa Sidorejo.

Dwi Lailatun Nisfia, ketua pelaksana, mengungkapkan, Desa Sidorejo merupakan desa yang menerapkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

“Penyuluhan ini diharapkan dapat menjadikan warga desa Sidorejo mampu memahami sistem pertanian hidroponik serta mengolah Toga secara benar. Tanaman yang akan dipresentasikan ialah tanaman yang mudah didapatkan masyarakat”, tambah mahasiswi jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Peternakan UMM angkatan 2013 ini.

Ia juga berharap, warga mengaplikasikan hidroponik, sehingga dapat mendukung kemandirian pangan yang sesuai dengan tujuan desa Sideorejo.

Pada penyuluhan ini, mahasiswa divisi lingkungan KKN 34 UMM memberikan presentasi serta ilustrasi pembuatan hidroponik dengan beberapa jenis tanaman, seperti white pakcoy, olivia creme, olga red.

Menurut Erfan Dani Septia, Dosen Agroteknologi UMM sekaligus pemateri penyuluhan hidroponik setuju dengan aksi mahasiswa KKN. Dani juga menjelaskan keunggulan dari penanaman dengan cara hidroponik.

“Kalau kelebihannya, tanaman lebih mudah terkontrol, kemudian hama penyakit pun lebih kurang dan sistem penanaman yang lebih cepat dari pada di sawah yang harus panas-panasan. Tapi kalo dengan sistem hidroponik bisa dilakukan di rumah sambil mengurus anak atau apapun, jadi lebih efektif,” paparnya.

Menurutnya, semakin banyaknya lahan yang beralih fungsi membuat lahan pertanian tergilas. Sehingga hidroponik bisa menjadi solusi para petani.

“Jika dibilang perkembangan hidrponik ini kedepannya akan mati, tidak. Karena semakin lama lahan semakin sempit jadi hidroponik itu sangat dibutuhkan sekali,” tandasnya.

Supiari, Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya I, mengaku senang bisa mendapatkan wawasan baru. Ia kaget ternyata keuntungan menaman dengan sistem hidroponik sangat banyak, salah satunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Jika kita sudah menerapkan sistem pertanian hidroponik, otomatis pengeluaran untuk kebutuhan kan berkurang. Jadi semisalkan nanti uang untuk belanja sayuran, kalo kita sudah menanam sendiri. Kan jadi uang yang untuk belanja sayuran dapat ditabung untuk keperluan yang lain,” ujarnya dengan semangat.

Kegiatan penyuluhan yang dihadiri oleh kelompok tani dan kelompok PKK Desa Sidorejo ini juga dilanjutkan dengan penyerahan 75 jenis tanaman obat keluarga kepada warga, antara lain 15 tanaman ke kelompok Tani Mekar Jaya I, 15 tanaman ke kelompok Tani Mekar Jaya II, 15 tanaman ke PKK Dusun Konang, 15 tanaman ke PKK Dusun Glongsor, 15 tanaman ke PKK Dusun Melo’an, dan 15 tanaman ke PKK Dusun Dumpul.