Kerusakan Jembatan Wajak Karena Faktor Alam, Bukan Soal Spesifikasi

Jembatan yang bisa dilewati truk, meski rusak
Jembatan yang bisa dilewati truk, meski rusak (istimewa)

MALANGVOICE – Polemik pembangunan Jembatan di Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, diharapkan tidak berlarut-larut. Menurut Sekretaris Dinas Bina Marga Kabupaten Malang, Agus Prayitno, pembangunannya sudah sesuai spesifikasi.

“Yang rusak itu bagian sayap saja, jadi tidak benar kalau rusak parah sebagaimana yang diberitakan. Bahkan kendaraan masih biasa lewat di atasnya,” kata Agus, saat dihubungi MVoice melalui selulernya.

Mengenai kerusakan, lanjut Agus, lebih disebabkan air hujan yang deras di sungai, hingga menggerus plengsengan yang baru dibangun itu. Apalagi air yang datang cukup banyak dan terjadi dalam waktu yang lama.

“Jadi karena faktor alam, bukan karena kesalahan spesifikasi. Bahkan kami sudah ke lapangan bersama Inspektorat melihat kerusakannya. Kami lihat tidak ada yang menyalahi,” tegasnya.

Saat ini jembatan itu sudah dalam perbaikan oleh perusahaan rekanan pemerintah yang menjadi penanggung jawab, yakni CV Bantur Jaya. Menurut Agus, perbaikan sudah dilakukan sejak seminggu terakhir.

“Ya itu memang risiko rekanan. Jadi memang harus diperbaiki. Sesuai kontrak, sejak selesai di Bulan November hingga lima bulan kemudian, masih tanggung jawab rekanan. Kalau rusak, ya diperbaiki,” tutup Agus.