Kerjasama dengan ILC dan Perusahaan, Poltekom Siap Cetak Lulusan Siap Kerja

Direktur ILC Jafar Sodiq (Kiri) dan Kaprodi Mekatronika, Imam Kusyairi (Kanan)
Direktur ILC Jafar Sodiq (Kiri) dan Kaprodi Mekatronika, Imam Kusyairi (Kanan)

MALANGVOICE – Berbagai terobosan dan inovasi terus dilakukan Politeknik Kota Malang (Poltekom). Setelah merencanakan kerjasama tripartit dengan PT Pertamina dan Pemerintah Daerah, kampus yang terletak di kawasan pendidikan internasional itu kini bekerjasama dengan Indonesian Learning Centre (ILC) yang sangat berpengalaman dalam pencetakan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya bidang alat berat.

Ketua Program Studi (Prodi) Mekatronika Poltekom, Imam Kusyairi, mengatakan, kerjasama tiga pihak antara kampus, ILC dan perusahaan, sudah ditandangani sekitar dua bulan lalu.

Menariknya, nantinya lulusan derajat Diploma III Prodi Mekatronika Poltekom langsung direkrut kerja di berbagai perusahaan yang ada kaitannya dengan alaty berat, dan hal itu tak lepas dari peran ILC. “Saat ini kita buka untuk 100 mahasiswa di Prodi Mekatronika,” kata Imam Kusyairi kepada MVoice, beberapa menit lalu.

Ia juga menjelaskan program kerjasama ini merupakan terobosan Poltekom dalam memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di perusahaan utamanya yang core bisnisnya lebih banyak menggunakan alat berat.

Berdasar data kebutuhan tenaga ahli bidang alat berat, di Indonesia tiap tahunnya membutuhkan sekitar 3.000 lebih tenaga ahli fresh graduate yang profesional dan handal.

Fakta itu tidak ditunjang dengan banyaknya kampus yang siap mencetak lulusannya di bidang alat berat, sehingga yang saat ini, yang kerap terjadi adalah pembajakan tenaga kerja.

Berkaitan dengan masalah itu, Direktur ILC, Jafar Sodiq, menjelaskan, tujuan utama menggandeng Poltekom tak lain untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang siap secara skill untuk bekerja di perusahaan yang berkaitan dengan alat berat seperti tambang, konstruksi dan sebagainya.

“Lembaga kami sudah fokus di alat berat sejak 1990 dan memiliki jaringan perusahaan di seluruh Indonesia baik kelas atas dan menengah,” kata Jafar.

Dijelaskan pula, kerjasama dengan Poltekom merupakan hal yang sangat strategis, sebab kedua lembaga itu nantinya akan melakukan sharing baik SDM pengajar maupun pemenuhan berbagai peralatan yang bisa digunakan untuk praktik mahasiswa.

“Kita ini banyak permintaan tenaga ahli dari perusahaan rekanan, sehingga kami memilih kerjasama dengan Poltekom yang memang memiliki visi dan SDM pengajar yang baik. Bahkan ada 7 mahasiswa Poltekom yang kami training untuk masuk perusahaan dan hasilnya luar biasa,” bebernya.

Bukan saja mencetak para profesional yang kinerjanya berkaitan dengan alat berat, ILC dan Poltekom, juga membekali mahasiswa bagaimana cara memanajemen pekerjaan tersebut seperti bagaimana menangani proyek dan sebagainya dengan tujuan agar para lulusan bisa bekerja dan menjadi manajer.

“Kita akan datangkan alat berat sepeeti eskavator dan buldozer agae mahasiswa bisa praktik,” tukasnya.

Para lulusan dari Prodi ini nantinya bisa langsung bekerja dengan gaji yang cukup lumayan. Jafar mencontohkan, jika ada lulusan yang bekerja di dunia tambang, minimal mereka bisa mendapat gaji lebih dari Rp 10 juta perbulan, dan saat ini ILC memiliki banyak rekanan di bidang itu yang membutuhkan banyak tenaga ahli.