Kepala Sekolah Mulai Tarik LKS yang Memuat Kata ‘Palacur’

LKS yang bermasalah (deny)

MALANGVOICE – Hebohnya dunia pendidikan Kota Malang terkait beredarnya Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas 5 SD yang menyebut kata tak pantas (pelacur, red), kini mulai ditarik pihak sekolah.

Pada LKS berjudul Insan Bermartabat untuk pelajaran tematik, di halaman 34 terdapat kata yang seharusnya tak patut dibaca anak usia dini. Di situ disebut “Seorang ibu hidup dengan tiga anak, karena suaminya meninggal, dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup anak anaknya, walaupun menjadi pelacur sekaligus, karena demi memberikan kehidupan dan bertanggung jawab atas ketiga anaknya”.

Kepala Sekolah SD Islam Aswaja, Husni Zulkarnaen, mengaku terkejut dengan temuan kata itu. Padahal guru sempat memberikan pelajaran dari LKS itu. “Sempat dipakai sejak September lalu,” katanya, saat ditemui MVoice di ruang kerjanya, beberapa menit lalu.

Dengan temuan itu, Husni lantas menarik LKS Insan Bermartabat dari 13 siswa kelas 5. Kemudian diserahkan pada gugus 1 SD Klojen.

“Sebelumnya guru sudah mengetahui ada kalimat itu. Habis lapor ke saya, langsung saya suruh tarik, beberapa hari lalu,” ungkapnya.

Diketahui, LKS itu dibuat oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) se Kota Malang, menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk proses percetakan, dengan tim penyusun Nita Retno Wahyuning, Hidayah Ama, dan Valentina Ratna Rahayu.