Kemenkop dan UKM Gerojok Rp 110 Triliun untuk KUR

Menkop dan UKM di Malang

Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat peresmian pasar Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang (Tika)
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat peresmian pasar Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang (Tika)

MALANGVOICE – Tahun ini, Kementerian Koperasi dan UKM meningkatkan anggaran untuk program kredit usaha rakyat (KUR).

Tidak tanggung-tanggung, anggarannya meningkat 10 persen dari tahun lalu, yang berjumlah Rp 100 triliun. Sehingga, tahun ini anggaran untuk KUR mencapai Rp 110 triliun.

“Rp 110 triliun secara keseluruhan untuk KUR dari pemerintah di tahun 2017,” kata Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, saat meresmikan pasar Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Selasa (24/1).

Dia menjelaskan, jumlah ini dibagi untuk pinjaman dengan berbagai jenis. Puspayoga merinci, prosentase paling banyak di pinjaman untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“81 persen untuk pinjaman usaha mikro. Pinjaman ini maksimal Rp 25 juta dan tanpa anggunan,” kata dia.

Laki-laki 52 tahun ini menambahkan, prosentase selanjutnya diperuntukkan pinjaman ritel sebesar 18 persen. Sementara 1 persen untuk pinjaman TKI.

“Pinjaman ritel ini besarnya lebih dari Rp 25 juta dan maksimal Rp 500 juta. Ritel ini ada bunga, tetap 9 persen,” imbuh mantan Wakil Gubernur Bali ini.

Mantan Walikota Denpasar ketiga ini memuji UMKM yang disiplin dalam membayarkan kredit.

Berdasarkan data Kemenkop dan UKM, tahun 2016 kredit macet dari UMKM sangat kecil, hanya sekitar 0,3 persen.

“Hal ini bukti UMKM aslinya jujur dan tidak suka ngemplang. Biasanya yang sering kredit macet usaha-usaha besar itu,” tandas dia.