MALANGVOICE – Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menggelar sarasehan daerah bagi para penghayat kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa di Hotel Atria.
Sarasehan ini diikuti oleh puluhan perwakilan penghayat kepercayaan yang ada di Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI), Andri Hernandi dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, menjadi narasumber dalam acara sarasehan, hari ini.
Dalam paparannya, Andri mengatakan, ajaran kepercayaan tak lain merupakan ajaran mengenai percaya kepada tuhan dan mengamalkan nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menjelaskan, para penghayat kepercayaan sudah diterima sangat baik di kalangan masyarakat. Bahkan beberapa media massa dan media sosial sudah tak canggung lagi memberitakan soal para penghayat kepercayaan.
Sementara, Kepala Disbudpar, Ida Ayu Made Wahyuni, menjelaskan, jika sebelum agama masuk ke nusantara maka hidup ajaran kebatinan dan aliran kepercayaan. Selain itu, selama ini para penghayat kepercayaan memiliki fungsi yang strategis dalam pembangunan bangsa dan negara.
“Kepercayaan juga berperan dalam kontrol sosial yang diwujudkan dengan memperkuat wawasan nusantara dan membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab hak dan kewajiban sebagai warga negara,” tutur Ida Ayu.
Dijelaskan, keberadaan para penghayat kepercayaan ini diatur dalam konstitusi yakni UUD 1945 Pasal 29 yang menegaskan jika negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadat sesuai agama dan kepercayaannya tersebut.
Ida Ayu berharap para penghayat kepercayaan di Kota Malang untuk tidak segan memberikan saran dan masukan kepada Disbudpar, agar segala permasalahan yang ada bisa diselesaikan bersama.
“Jangan segan-segan ke Disbudpar. Mari kita bertukar pikiran untuk kebaikan bersama,” tandasnya.