Kembangkan Karakter, Unisma Gelar Master Maba

Kegiatan Maba Hari Pertama (istimewa)

MALANGVOICE – Pelaksanaan Masa Transformasi dan Pengembangan Karakter Mahasiswa Baru (Master Maba) Universitas Islam Malang (Unisma) pada minggu pertama kali ini disambut dengan antusiasme mahasiswa baru.

Pada minggu pertama, acara dimulai dengan apel pagi di tiga tempat yang berbeda, yakni Masjid Ainul Yaqin, halaman depan dan halaman tengah kampus hijau Unisma.

Pelaksanaan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mahasiswa baru dalam rangka mengembangkan karakter mahasiswa baru.

Master maba ini diadakan selama sembilan pertemuan selama hari Rabu untuk mengimplementasikan tiga karakter yakni karakter cinta ilmu, cinta agama dan cinta tanah air.

Ada tiga putaran dalam sembilan pertemuan, setiap fakultas akan bertemu pada tiga bidang tersebut sebanyak tiga kali.

“Minggu ini sesuai dengan pembagian, misal Grup A yang terdiri dari Fakultas Ekonomi dan Peternakan masuk di karakter ilmiah, pertemuan kedua berputar menjadi karakter Keindonesiaan, dan pertemuan ketiga menjadi karakter Islami,”ungkap Ketua Panitia Master Maba, Dr Dwi Susilowati SP MP.

Karakter Ilmiah ini bertujuan agar setiap mahasiswa mampu menyusun Proposal Kreativitas Mahasiswa (PKM) .

“Mahasiswa dibagi ke beberapa kelas untuk karakter ilmiah, satu kelas di fasilitator oleh satu dosen dan tiga mahasiswa yang pernah didanai oleh Dikti dan juga dari BEM Fakultas,” tuturnya.

Pengembangan karakter kedua yakni karakter Keindonesiaan bertujuan untuk mengetahui bakat setiap maba.

“Dengan adanya master maba ini kita bisa tahu bakat mahasiswa tersebut sudah sejauh mana.” Tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam master maba ini mengacu dari kuisioner online yang diisi mahasiswa.

“Kuisioner ini merupakan data maba itu mempunyai bakat apa, dan dengan master maba ini adalah pembuktiannya.” tambahnya.

Sementara itu, pengembangan karakter ketiga yakni karakter islami yang bertujuan agar maba saat lulus bisa membaca Al Quran.

“Nanti mahasiswa di sini memang dilihat kemampuan dalam membaca Al Quran,” ujarnya.

Yang belum lancar membaca Al Quran akan dibina Lembaga Pengkajian Islam dan Keaswajaan.

Ia juga menerangkan, Master Maba ini merupakan syarat mendatang untuk mempermudah proses akademik.

“Akan ada sertifikat untuk yang lulus. Sertifikat ini dapat menjadi syarat untuk yudisium, pengajuan beasiswa, dan mendaftar menjadi pengurus organisasi mahasiswa” tutupnya.